selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
Edu  

Dua Metode Utama Menentukan Puasa Ramadan

menteri agama

JAKARTA, GESAHKITA COM–Jutaan Umat muslim di seluruh dunia saat ini sedang berbahagia menunggu pengumuman kapan mereka bisa mulai melaksanakan ibadah puasa. Bulan puasa atau yang biasa disebut bulan Ramadan diperkirakan akan jatuh pada tanggal 6 Mei 2019.

Untuk menentukan awal berpuasa yang dalam penanggalan Islam jatuh pada tanggal 1 Ramadan 1440 H bisa menggunakan dua metode mutakhir. Keduanya berpedoman pada hadits Rasulullah yang menjelaskan mengenai tata cara menentukan masuknya awal bulan dalam kalender Hijriah.

Kedua metode tersebut, yaitu;

  1. Metode Hisab

Metode ini menggunakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Ilmu astronomi dalam kajian agama islam sangat besar pengaruhnya terhadap laboratorium keilmuan manusia, seperti perhitungan terhadap matahari yang digunakan sebagai patokan untuk menentukan masuknya waktu salat, dan waktu untuk menentukan berpuasa. Sedangkan perhitungan terhadap posisi bulan, dilakukan untuk menentukan periode masuknya bulan baru dalam kalender Hijriah.

  1. Metode Rukyat 

Metode ini bekerja dengan cara mengamati penampakan bulan sabit yang menjadi penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah setelah terjadinya Ijtima (konjungsi).

Metode Rukyat bisa dilakukan dengan mengamati hilal matahari yang terbenam di ufuk barat. Apabila hilal terlihat saat waktu Maghrib di suatu tempat, maka tandanya tempat tersebut telah memasuki bulan Ramadan.

Pemerintah Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat untuk menetapkan 1 Ramadan 1440 H/1 Ramadan 2019 atau awal Puasa Ramadan pada Minggu 5 Mei 2019. Rencananya sidang tersebut akan dimulai pada pukul 17.00 sampai 19.00 WIB.

 

Tinggalkan Balasan