Manchester, localhost/server/gkx– Nasib seseorang tak bisa ditebak tebak, winger kaya tak tik sang penggoreng bola bundar Raheem Sterling langsung tancap gas di musim baru Premier League. Bersama Manchester City, winger lincah Timnas Inggris itu telah mencetak empat gol dari dua pertandingan di Premier League.

Bahkan, Raheem Sterling mencetak tiga gol kala Manchester City menang 5-0 atas West Ham United di London Stadium, 10 Agustus lalu. Dia juga mencetak satu gol kala The Citizens, sebutan Manchester City, bermain imbang 2-2 melawan Tottenham Hotspur, akhir pekan lalu.
Walaupun demikian, Sterling memiliki nasib malang saat masih kecil. Dia merupakan anak yang lahir di Kingston, Jamaika. Ketika Sterling berusia dua tahun, dia kehilangan seorang ayah yang dibunuh.
Nasib malang Sterling tak berhenti sampai di sana. Tak lama setelah ayahnya meninggal, sang ibu, Nadine Sterling memutuskan untuk pergi ke London, Inggris, untuk meraih gelar sarjananya. Nadine meninggalkan Sterling di Jamaika, 5.000 mil jauhnya dari London.

“Ibu saya pergi ke Inggris agar bisa mendapatkan gelarnya dan memberi kami kehidupan yang lebih baik,” ujar Sterling, dikutip dari The Player Tribune.
Kemudian Raheem Sterling baru menyusul sang ibu ke London saat usianya baru lima tahun. Di London, Sterling mengaku kesulitan beradaptasi karena budaya di Inggris berbeda jauh dengan tanah kelahirannya.
“Hal itu menyulitkan karena budaya di sana sangat berbeda dari apa yang biasa saya lakukan. Kami juga tidak punya banyak uang. Ibuku selalu memastikan kami memiliki apa yang kami butuhkan, tetapi hidup tidak selamanya indah,” kata Raheem Sterling, yang pernah merumput di Liverpool.