hut kopri, bappeda litbang oku selatan hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
News  

Wakil Wali Kota Malang Diminta Gubernur Papua Barat Minta Maaf

Gubernur Papua Barat, Dominggus Madacan

 

Jakarta, gesahkita.com– Dominggus Mandacan meminta Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan permohonan maaf ke seluruh warga Papua.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Madacan

Gubernur Papua Barat itu mengatakan menyusul pernyataan Sofyan pada Kamis (15/8) yang menyebut tak segan untuk memulangkan mahasiswa asal Papua ke daerah asalnya jika membikin ricuh.

Ungkapan Wakil Wali Kota Malang itu merespons aksi damai para aktivis Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia for West Papua.

“Sebagai Gubernur saya tidak terima (dengan pernyataan Wakil Wali Kota Malang), karena ini kan pejabat negara, mestinya tidak terjadi,” kata Dominggus dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV, Senin (19/8).

Sebelumnya Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengancam bakal memulangkan mahasiswa asal Papua ke daerah asalnya. Ungkapan ini diutarakan Sofyan setelah demo Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia for West Papua di Malang pada Kamis (15/8) berujung ricuh.
Lihat juga: Gubernur Duga Kelompok Luar yang Bakar DPRD di Manokwari
“Saya menyesalkan pernyataan Wakil Wali Kota Malang, saya berharap dia buat permohonan maaf ke rakyat Papua,” kata dia menegaskan.

Dominggus mengatakan insiden tersebut tak perlu disikapi Wakil Wali Kota Malang dengan pernyataan bernada provokatif.

“Karena ini bisa dikomunikasikan dengan Gubernur Jatim, Wali Kota, Gubernur Papua dan pejabat terkait lainnya sehingga bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga tidak perlu keluar ungkapan, orang Papua akan dipulangkan dari Malang. Kalau dia bilang Orang Papua keluar dari Malang, di sini juga ada orang Malang. Tapi kan tidak begitu,” kata Dominggus.

Aksi protes warga Papua tersebut merupakan buntut serangkaian dugaan tindakan diskriminatif aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.
Adapun Izin unjuk rasa di Malang tersebut, menurut Dominggus, sebetulnya sudah didapat. Hanya saja di tengah aksi, ia mensinyalir ada kelompok yang memprovokasi massa sehingga berujung ricuh. Dominggus pun telah meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

Tinggalkan Balasan