BOGOR, GESAHKITA COM––Suasana rumah wilayah Cibadok, Bogor sore menjelang malam ini, masih ramai berkumpul nya sanak keluarga dan handai taulan dari Palembang dan sekitarnya serta orang Palembang yang berdiam di Bogor dan sekitanya sengaja mampir ke rumah perjuangan ini.
Memang semenjak beberapa hari ini Bus wisata dan beberapa kendaran roda empat berpelat Palembang cukup bikin kendaran komplex perumahan itu memperlambat laju kendaraan nya. Wajar saja sepasang tokoh politik Bogor (Ibu Eva) dan Palembang, Sumsel (ESP) sedang berbagi kegembiraan dengan tim pemenangan keluarga, simpatisan, pimpinan media dari dapil Sumsel I.
Tampak Tokoh Masyarakat yang tak asing bagi masyarakat Sumsel membaur bersama sama disitu. Ya Pria yang dikenal dengan sapaan Kak Brahim dan Herry Juarsyah tambah suasana ramai dengan kental candaan renyah logat Palembang, Selasa,01/10
Muncul inisiatif membuat obrolan singkat, pengantar mata ke peraduan sekaligus kerja redaksi yang Kali ini localhost/server/gkx ingin mengungkap sidikit, apa sih sekelumit ceritera dari mulut Kak Brahim tentang kesan dia pribadi, sebagai paman dan sekaligus sahabat Ir. H Eddy Santana Putra, MT siang tadi resmi dilantik.
“Alhamdullilah akhirnya hari ini selesai juga pelantikan”, dan agak berjuang sedikit menuju senayan, karena suasana saat ini’, bebernya. “Ya kak Eddy tau sendiri kan, dia bergaul dengan siapa saja dia tidak memilih”, jelas Brahim.
Ditanya soal kesan dia tentang melanggeng nya seorang ESP sebagai anggota DPR RI dimata Kak Brahim seperti apa rahasia perjuangan dan figur nya yang paling menonjol. Tokoh Masyarakat Sumsel yang akrab dengan sapaan Ibrahim Balak Dua Belas ini menuturkan, Kak Eddy Kerja keras dan jika inginkan sesuatu atau berbuat sesuatu dia harus “jumpal jempalit” (red-berfikir siang malam).
“InsaAllah dia Amanah..”, singkat nya. “Tapi yang tak kalah penting banyak orang ingin menjadi amanah tapi tidak dibarengi dengan jujur”, tambah nya. “Dia (ESP) suka membantu orang, siapa saja butuh dia, selalu dia bantu”, ungkap nya. “kita kan sama sama merasakan bagaimana Palembang itu dia ubah, listrik PDAM, sampah, jalan, seputar BKB, pasar 16 masih banyak lagi”, beber Brahim.
Terkait program yang menjadi Visi dan Misi sewaktu ESP kampanye keluar masuk kabupaten, kecamatan hingga kampung Kak Brahim menuturkan adalah kesejahteraan Masyarakat Sumatera Selatan itu lah menjadi prioritas perjuangan. “Jadi saat Eddy Kampanye dia berjuang untuk rebut hati pemilh, sudah jadi ini pun dia juga berjuang di Senayan situ”, jelas Brahim.
“Ya saat ini kita bersyukur dia telah terpilih, selanjutnya InsyaAllah apa apa yang dia janjikan kepada masyarakat dapat terwujud”, tegas nya. “ Soal Pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan itu ruang dan wilayah bagaimana masyarakat itu bisa sejahtera”, harap dia.
Senada dengan Apri Efendi selain dirinya mengucapkan selamat atas pelantikan ESP hari ini. Dia berucap syukur akhirnya sampai pada momentum yang ditunggu tunggu semua tim pemenangan Pak Eddy ujar nya.
Apri yang semenjak awal masa kampanye ESP juga bagian tim pemenangan pada tingkat akar rumput. Dia juga menyebut kehadiran nya di Bogor dan Jakarta ini selain ucapkan selamat kepada Pak Eddy dia juga bersama teman teman yang dia sebut, Sarijus Zuber, Junaidi, Paisol Juber, Belly, Weliyanto, Alam taro, juarsah dan Muslih, yang merupakan tim pemenangan dan tim keluarga yang tersebar mulai dari Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Muba, Mura, Muratara dan Lubuklinggau, juga berbagi kebahagian bersama di kediaman ESP ini.
Obrolan singkat diatas menggugah pegiat keterbukaan publik sekaligus insan media online daerah Muba dan Banyuasin ini, untuk angkat bicara. Menurut pengamatan dia masyarakat itu pertama butuh ruang berusaha, akses permodalan, akses pengetahuan berusaha dan butuh sentuhan penguasa yang benar benar komitmen dan perduli membangun masyarakat.
“Adalagi jika masyarakat mampu memproduksi juga jangan lupa distribusi dan market serta jaminan pasar”, ungkap nya.
“Secara pribadi saya mendukung program kerakyatan ini karena sebagian wilayah kita ini banyak desa nya”, tambah Apri. “Cobalah kelompok kelompok tani itu dibinah secara serius, dengarkan kesulitan nya apa saja”. “Miris juga angkah kemiskinan Sumsel ini”, cetus nya. (asj)