selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat

Anak Probolinggo, Rindi Sufriyanto: Kerja Keras, Bergerak Maju dan Emas

saat menerimah Emas
skema pijakan panjat tebing

Probolinggo, localhost/server/gkx–Mendapati cerita, Abduh Khoir(21) asal Probolinggo Jawa Timur, sempat satu kos dengannya di Pasuruan Jatim setahun lalu bercerita ia  dalam chat singkat  akan keberadaan sekarang di Sidoarjo masih Jawa Timur,  disela kesibukannya sebagai seorang designer di salah satu perusahaan Jepang ia masih sempat ia melebur dalam beberapa komunitas yang merupakan passion nya yaitu rulis menulis. Ia akrab kami sapa Abdu singkat cerita sebagai pemuda memang tumbuh dengan kegiatan seni maka untuk mewadahi pemuda Probollingo yang demen nulis dia dan teman bentuk namanya ‘Probolink’.

Dia pun bercerita tentang rangkuman kisah prestasi salah seorang pemuda peraih Emas pada Panjat Tebing Asian Games 2018 di Jakabaring Palembang.

Semi feature ucapnya dengan kutipan wawancara blended dengan  gaya anak muda dan dia beri tajuk

Rindi Sufriyanto: Kerja Keras, Bergerak Maju dan Emas”

Yuk simak.cerita singkat nya dibawah ini:

Kepulangannya disambut dan diarak oleh Walikota Probolinggo terpilih dan Kapolres Probolinggo secara langsung, semua orang mengelu-elukan namanya di sepanjang jalan yang dilalui.

Saat ia meraih titik tertinggi pada lintasan tebing itu dengan sedemikian cepatnya adalah kebanggaan membuncah warga Probolinggo semua, karena putra daerah turut menyumbang medali emas untuk negara.

Kepulangannya disambut dan diarak oleh Walikota Probolinggo terpilih dan Kapolres Probolinggo secara langsung, semua orang mengelu-elukan namanya di sepanjang jalan yang dilalui.

 

Bahkan sebelumnya, Wali Kota Probolinggo beserta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah, mbelan-mbelani untuk turut memberikan dukungan moral dengan mengunjungi Rindi saat melakukan latihan di Politeknik Universitas Sriwijaya Palembang. Ia adalah pahlawan yang tercatat pertama kali mengharumkan kota Bayuangga di kancah Asian Games 2018.

saat menerimah Emas

Rindi Sufriyanto, alumni SMKN 2 Kota Probolinggo, peraih emas di cabor panjat tebing beregu putra Asian Games 2018, Jakabaring Sport Center, Palembang. Problink merasa sangat honoured untuk dapat pacapa dengan pria kelahiran Jember 15 Mei 1991 silam ini. Cuss… simak hasil percakapan kami.

Sebutkan 3 hal apa saja yang menggambarkan seorang Rindi?

Tiga hal? Hmmm….. Tidak mau menyerah dalam keadaan sulit, saling membantu sesama dan tidak tega-an.

Di mana Rindi menghabiskan masa kecil?

Masa kecil saya habiskan di tanah kelahiran sendiri, di Jember,  sampai bangku kelas 5 SD, kemudian pindah ke Probolinggo setelahnya.

 

Hal apa yang paling dikenang dari masa kecil Rindi?

Hal yang paling diingat itu saat pergi pagi-pagi sekali untuk nyari bekicot seharian sampai pulang malem dan dimarahin habis-habisan. Hehe…..

Awal mula berkenalan dengan dunia panjat tebing ceritanya bagaimana?

 

Saya pertama kali dikenalkan dengan panjat tebing oleh komunitas pecinta alam SMKN 2 Kota Probolinggo. Dan menyukai panjat tebing sebatas untuk kegiatan mendaki gunung, namun belum fokus ke olah raga, apalagi sampai meraih emas di Asian Games 2018. Panjat tebing itu bikin adrenalin saya terpacu.

 

Motivasinya apa?

 

Awalnya cuman buat hobi dan yang kedua; ingin membantu orangtua karena dengan prestasi di sekolah (*melalui perlombaan panjat tebing) bisa dapat beasiswa.

Kejuaraan apa saja yang pernah diraih Rindi?

Saya sangat giat berlatih. Semula di sekolah (SMKN 2 Kota Probolinggo), kemudian juga di GOR A. Yani, Kota Probolinggo. Kejuaraan yang pernah saya raih…. Wah, misalnya Kejurda Jatim di Surabay tahun 2008, itu pengalaman pertama saya ikut kejuaraan dan alhamdulillah meraih emas.

 

Juga pas ada PON 2016, saya dapat meraih 1 emas dan 2 perak di kategori Lead dan Speed. Terus di Asia Championship, meraih 1 emas (kategori speed world record), 1 perak (kategori overall) dan 1 perunggu (kategori relay). Itu di tahun 2012.

 

Bicara tentang ‘giat berlatih’ nih…. Bagaimana sih pola latihan ala Rindi? Apa butuh nutrisi khusus? Kok Problink jadi kaypoh ya…. Hehe

Latihan yang jelas ada fisik (kekuatan, daya tahan dan kebugaran) sama teknik, kalau nutrisi yang penting makan banyak, penuhi pasokan vitamin sama istirahat cukup.

 

Belajar panjat tebing sulit kah? Apa saja yang harus dipelajari dan dikuasai?

Sama saja. Hal yang paling mendasar yaitu disiplin dan mau mencoba gerakan baru. Kalau teknik khusus tidak ada, semuanya sama sebenarnya.

 

Bagaimana sih potensi atlet panjat tebing kota Probolinggo, khususnya yang setelah Rindi?

Menurut saya pribadi, potensinya sungguh luar biasa, karena begitu banyaknya jumlah generasi muda yang ada dan punya kualitas bagus meskipun masih muda, itu bisa diliat saat ada perhelatan kejuaraan daerah.

 

Bagaimana Probolinggo mempengaruhi Rindi dalam berkompetisi?

Kota Probolinggo berperan penting dalam mendukung saya. Baik dalam bentuk fasilitas fisik maupun finansial disaat awal-awal saya kenal panjat tebing, dan itu merupakan dorongan buat saya untuk terus maju.

Buku apa yang Rindi baca saat kecil?

Goosebumps. Jujur aku tidak terlalu suka baca. Hehehe…. Tapi suka membaca sekilas buku-buku novel fiktif, seperti Goosebumps tadi.

Siapa penulis idolamu?

Darren Shan.

Menurut Rindi, apa definisi keberhasilan? Dan sejauh ini keberhasilan atau prestasi apa yang paling berkesan? Kenapa?

Menurut saya, keberhasilan itu banyak definisinya, mulai dari pribadi, lingkungan, orang tua dan khususnya Allah SWT. Tapi semua itu tidak bisa terwujud jika kita tidak mau bergerak dan tidak punya semangat juang serta kerja keras yang tinggi.

Yang paling berkesan sbnarnya banyak, cuman saya ambil di poin besarnya yakni di Asian Games 2018 karena kita dilatih begitu beratnya, dan kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk berada di podium tertinggi.

Rindi dan team panjat tebing beregu putera Indonesia dalam selebrasi kemenangan

Hanging there, jadi sebenarnya Rindi masih ada segudang prestasi Internasional yang belum terendus media nih? Problink penasaran deh Kak….

 

Hehehe…. Sebenarnya iya, bukan bermaksud pamer ya Prob, saya pernah mejuarai di Singapore Open 2010 yang diselenggarakan di Yishun-Singapura. Itu kejuaraan internasional pertama saya yang alhamdulillah beroleh 1 emas dan 2 perunggu.

Kemudian di Indonesian Open Extreme Sport IV tahun 2011 di Palembang sukses meraih 1 perak. Lantas IFSC Asian Continental Championship 2012 di Leye – China (1 emas + 1 perak + 1 perunggu). Kejuaraan berikutnya di acara 3rd Asian Beach Games 2012 di Haiyang – China menggondol 1 emas dan 1 perak. Lantas perhelatan selanjutnya di KIA World Extreme Games 2013 dengan Shanghai – China sebagai tuan rumah, alhamdulillah membawa pulang 1 perunggu ke Indonesia. Tahun berikutnya di IFSC Asian Continental Championship 2014 yang mana kita jadi tuan rumah, lebih tepatnya di Lombok. Saya berhasil menyumbangkan 1 perak lagi. Dan prestasi itu meningkat jadi perolehan 1 emas empat tahun kemudian, yakni tahun 2017 pada IFSC Asian Continental Championship di Teheran, Iran. Lantas IFSC World Cup Series 2017 di Wujiang – China (1 perunggu). Dan terakhir ya Asian Games 2018 kemarin.

Ya Gusti Kak Rindi, benya’ sorro medalinya sampean Kak… Ngomong-ngomong goal ke depannya seperti apa mengenai panjat tebing ini?

Goalnya untuk sekarang di Pra-PON sama PON Papua 2020. Mohon doanya ya….

Harapan Rindi terhadap dunia panjat tebing di Probolinggo seperti apa?

Harapan saya; semoga yang terjun di dunia panjat tebing mau dilatih dalam menjalani proses latihan, dan tidak dikalahkan oleh rasa malas. Karena hal yang membuat kita tidak bisa maju adalah malas, dan untuk menjadi seorang juara tidaklah mudah, harus mau bekerja keras.

 

Kalau harapan Rindi kepada generasi muda di Probolinggo?

Harapan saya, semoga ada generasi-generasi muda yang bisa terus berprestasi untuk Kota Probolinggo

“Panjat tebing itu bikin adrenalin saya terpacu,” ujar Rindi tentang kesenangannya pada olah raga panjat tebing.

Berkat panjat tebing ini, Rindi Sufriyanto kini menjalani diklat prajabatan sebagai ASN di Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) RI, Jakarta. Tapi di hari libur, Rindi biasa pulang ke Probolinggo. Tepatnya, di Jl KH. Hasan Genggong, Gang Kiai Jawis, Kelurahan Manghnarjo, Kecamatan Kanigaran.(problink/abdu/asj)

 

Tinggalkan Balasan