
Palembang, localhost/server/gkx–Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, atau pun gedung itu sendiri digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, dan bukan untuk dijual.
Adapun pustakawan menurut Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.
Dari kedua penjelasan diatas bahwa tenaga pengelola perpustakaan harus berkompeten dan berwawasan luas dalam memberikan layanan kepada user serta menjadikan perpustakaan sebuah tempat yang tidak kalah dengan Google.
Untuk memenuhi kompetensi sebagai pustakawan yang Exellent, terdapat disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara pengelolaan, temu kembali informasi (search and retrieval information) dan memberikan pelayanan terbaik kepada user.

Jurusan Ilmu Perpustakaan adalah jurusan yang mempelajari berbagai macam disiplin ilmu mengenai perpustakaan. Akan tetapi konsep pemahaman masyarakat lebih cenderung berpikir bahwa mahasiswa yang memilih jurusan perpustakaan adalah mahasiswa yang kutu buku, dan nantinya akan bekerja sebagai penjaga buku (book keeper) di perpustakaan.
Melalui tulisan ini, saya akan rombak semua pikiran negatif dengan kesan yang sangat meremehkan jurusan Ilmu Perpustakaan. Walaupun nantinya alumni dari jurusan ilmu perpustakaan bekerja sebagai pustakawan disuatu instansi, mereka bekerja bukan hanya duduk santai saja, menginventaris buku baru, menuntukan subjek judul untuk memberikan nomor klasifikasi di punggung buku itu bukan hal yang mudah.
Memang terlihat seperti melakukan pekerjaan yang receh dan hanya duduk saja akan tetapi pekerjaan ini menguras tenaga dan otak. Terlebih lagi pustakawan harus memutar otak untuk memberikan pelayanan yang excelent kepada user.
Tujuannya untuk apa? Ya untuk memberikan informasi yang lebih relevan, up to date dan memberikan kenyamanan kepada user untuk selalu berkunjung ke perpustakaan dalam melakukan kegiatan temu kembali informasi(search and retrieval information).
Banyak mahasiswa ilmu perpustakaan yang memiliki kompetensi yang lebih selain dari pada disiplin ilmu yang dipelajarinya.
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan adalah mahasiswa yang multitalenta/ serba bisa mulai dari jadi atlet Taekwondo, Penulis, Desain Grafis,Speeking Public, Penulis Novel, Selebgram, Penyanyi dan masih banyak lagi.
Misalnya, mahasiswa Ilmu Perpustakaan Uin Raden Fatah Palembang angkatan 2014 Indry Mey Ariany yang aktif dalam kegiatan olahraga Taekwondo dan pernah menjadi salah satu pemenang dalam kejuaraan Taekwondo Unsri CUP Mahasiswa Se- Sumatra Selatan bertempat di Indralaya tahun 2018. Indry juga aktif dalam organisasi kampus dan pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan, sedikit banyak menguasi bahasa Inggris, serta memperoleh IPK tertinggi Prodi Ilmu Perpustakaan.
Contoh lainnya, Muhammad Tamlika mahasiswa Ilmu Perpustakaan Uin Raden Fatah Palembang angkatan 2014 yang menggeluti bisnis desain sejak awal masuk kuliah, dan dirintis dari usaha kecil dengan konsumen hanya mahasiswa kampus hingga berkembang pesat serta memilki banyak konsumen dari berbagai kalangan.
Tamlika juga seorang yang aktif di organisasi kampus, pandai membuat puisi dan artikel. Bahkan tulisan dan puisinya sering dimuat di berbagai media online dan juga memperoleh IPK tertinggi Prodi Ilmu Perpustakaan.
Kedua Mahasiswa tersebut adalah contoh segelintir dari mahasiswa Ilmu Perpustakaan yang memiliki komptensi lebih dan tentunya berkemauan dalam mengembangkan dan membuktikkan bahwa sejatinya mahasiswa Ilmu Perpustakaan adalah mahasiswa yang exellent. Sebenarnya apa salahnya menjadi kutu buku dan terlihat cupu?
Bukankah dengan membaca buku kita dapat menggenggam dunia, bukankah dengan membaca buku wawasan ilmu pengetahuan menjadi bertambah. Mulai sekarang jangan malu atau ragu memilih Ilmu Perpustakaan sebagai jurusan perkuliahan, tunjukkan jika mahasiswa Ilmu Perpustakaan mempunyai kompetensi lebih dari mahasiswa lainnya.
Written by:
Ocfin Libriani prodi ilimu Perpustakaan Fakultas Adab Uin Raden Fatah Palembang