News  

Warga Heboh, Gerhana Matahari Cincin Muncul Dilangit OKU Selatan

Muaradua, localhost/server/gkx–Fenomena gerhana matahari di wilayah OKU Selatan menghebohkan masyarakat, fenomena alam ini terjadi di saat cuaca relatif sejuk karena pada malam hari wilayah Oku Selatan di guyur hujan

 

Terlihat jelas fenomena gerhana matahari total terjadi pada pukul 12-15 wib di langit wilayah OKU Selatan, nampak jelas Matahari memancarkan sinar dengan kapasitas penuh sehingga jika memandang nya secara langsung membuat mata menjadi silau

 

Sebagian masyarakat yang mengetahui kejadian fenomena alam ini sengaja untuk mengabadikan momen tersebut dengan camera hp seluler, sebab diketahui gerhana matahari total terjadi baru pertama kali di wilayah Ogan Komering Ulu Selatan

Salah satu  masyarakat yang saat bersamaan sedang melihat fenomena gerhana matahari total mengatakan “iya, baru pertama kali di sini, sangat indah saya lihat namun mata saya silau ketika melihat langsung.”jelas Budi.

Secara kebetulan gerak gerik pria itu tak begitu terusik jika kamera Hp ku juga mengarah ke dia sesekali, namun dirinya terus menerus mengabadikan fenomena itu dengan Hpnya.

 

Hal yang sama dikatakan Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Doni Agusta.,S.K.M  OKU Selatan  “fenomena ini terjadi selama tiga jam di langit langit wilayah OKU Selatan,Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.”

 

“Sedangkan Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari.”

 

Lebih lanjut “Akibatnya, saat puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.”

 

“Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan matahari, bumi, dan bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru,” jelas Doni

 

 

Melansir dari berbagai sumber Gerhana matahari dan bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Dengan adanya peristiwa ini, diharapkan manusia bisa kembali bersyukur dan berpikir terhadap tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya itu

 

Ada beberapa hikmah di balik fenomena alam gerhana matahari atau bulan. Mengutip buku Meneladani Shalat-Shalat Sunnah Rasulullah karya Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul, diceritakan dari riwayat Aisyah, bahwa pada masa Rasulullah SAW pernah pula terjadi gerhana matahari. Kemudian, dia mengerjakan shalat sunat bersama orang-orang. Beliau shalat sambil berdiri dan memanjangkan waktu berdirinya, lalu beliau rukuk dan memanjangkan pula rukuknya.

 

Kemudian, beliau SAW berdiri kembali (bangkit dari rukuknya) dan memanjangkan berdirinya. Hanya saja, pada rukuk selanjutnya tidak terlalu panjang seperti ruku’ pertama. Kemudian, beliau bersujud dan memanjang sujudnya dan melakukannya hingga dua rakaat.

 

Setelah itu, Nabi menyaksikan matahari yang telah muncul kembali. Sesudah itu, beliau memberikan khutbah di depan orang banyak dan memanjatkan pujian dan sanjungan kepada Allah, Diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, bahwasannya saat itu Nabi SAW bersabda,

 

“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut, hendaklah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat, dan bersedekah.”

 

Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa terjadinya gerhana seharusnya mampu menambah keimanan kita dengan melakukan banyak kebaikan seperti berdoa, shalat, dan bersedekah. Di samping itu, di antara hikmah dari shalat gerhana adalah sebagai berikut:

 

1. Mengingat kebesaran Allah

 

Melihat gerhana matahari dan bulan secara langsung, artinya kita melihat kebesaran Allah atas peristiwa semesta alam. Dengan begitu, seharusnya seorang muslim semakin percaya atas kuasa-Nya yang begitu besar sehingga bisa menciptakan gerhana matahari sedemikian hebat. Tak hanya itu, Allah juga memberikan gambaran gerhana pada surah al Qiyamah (75) : 7-12.

 

“Maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu matahari dan bulan dikumpulkan (terjadilah gerhana), pada hari itu manusia berkata, “Kemana tempat lari?” Tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.”

 

Dengan begitu, seharusnya kita bisa menjadikan fenomena gerhana matahari ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan menyadari betapa kecilnya seorang manusia karena hanya kepada-Nya kita bisa berlindung.

 

2. Ajang bersosial dan berdoa bersama

 

Pada peristiwa gerhana matahari terjadi, dianjurkan oleh Nabi SAW untuk melakukan banyak kebaikan, salah satunya dengan shalat sunah berjamaah.

 

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bi ‘Amr, dia berkata: “Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah SAW, diserukan ‘Innasshalaati Jaami’atun’(shalat ini dikerjakan dengan berjamaah)”

 

3. Tanda hari Kiamat

 

Fenomena alam gerhana matahari, merupakan salah satu tanda datangnya kiamat kelak. Abu Musa al-Asy’ari RA menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah SAW. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat.” (HR Muslim).(Hendra)

Tinggalkan Balasan