hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
News  

Jokowi Mendadak ke Waduk Pluit, Kenapa?

Jakarta, localhost/server/gkx–Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek sejumlah alat penanganan banjir di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Peninjauan ini berlangsung mendadak dan ia hanya ditemani oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

“Presiden ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Jumat, 3 Januari 2020.

Jokowi tiba sekitar pukul 08.55 WIB dan menengok sejumlah alat berat yang ada di sisi Waduk Pluit. Jokowi sempat ngobrol dengan operator alat berat yang ada di lokasi.

Usai berbincang-bincang singkat dengan operator alat berat, Jokowi menuju salah satu rumah pompa Waduk Pluit. Di sana ia kembali ngobrol dengan salah seorang petugas sambil berkeliling rumah pompa.


Setelah kurang lebih selama 20 menit berada di sana, Jokowi meninggalkan Waduk Pluit pada pukul 09.15 WIB.

Dihubungi secara terpisah oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan inspeksi mendadak Jokowi ini untuk memastikan Waduk Pluit beroperasi normal.

Menurut Basuki, Waduk Pluit ini berfungsi sebagai tampungan sementara air yang masuk dari Kali Cideng, anak Kali Ciliwung , dan drainase di sekitarnya.

Selain itu, waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut.

Daya tampung Waduk Pluit adalah 3,29 juta meter kubik yang dilengkapi dengan tiga rumah pompa berkapasitas total 49 meter kubik per detik.

“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektare, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dan lain-lain). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” kata Basuki seperti ditirukan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Keterangan Hengky, Operator

“Jadi Pak Jokowi datang tanpa konfirmasi ke kita terlebih dahulu. Awalnya kita aktivitas seperti biasa. Teman-teman berbersih, lalu pengecekan pompa. Setiap hari kita lakukan seperti itu,” kata Hengky Kurniawan di lokasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Hengky, Operator

“Nah ketika kita lakukan seperti itu, tiba-tiba ada ajudan (presiden) masuk, enggak lama Pak Jokowi datang,” tambahnya.

Hengky mengaku, kedatangan Jokowi untuk melihat kondisi tempatnya bekerja seperti apa.

“Pak Jokowi datang ke sini ingin melihat kondisi di sini, pompa di sini ini seperti apa. Apakah baik-baik saja dan kondisi ketinggian air waduknya udah sejauh mana. Pak Jokowi ingin melihat itu,” ujarnya.

Selama kurang lebih setengah jam, Jokowi menanyakan terkait pompa yang menyala di gedung pompa air Waduk Pluit dan aktif berapa.

“Iya (lihat mesin). Pak Jokowi sempat lihat ke dalam ingin tahu seperti apa pompanya. Jadi kita jelaskan, kita semua pompa nyala. Tapi pompa yang nyala kita sesuaikan sama ketinggian air, seperti itu kita jelaskan tadi,” jelasnya.

“Mengececk peralatan, melihat kondisi air lautnya sudah surut, baru Pak Jokowi kembali ke aktivitas yang lain,” tambahnya.

Tak Lagi Kebanjiran

Hengky Kurniawan, salah seorang Operator Pompa Air Waduk Pluit ini mengaku sangat terkejut dengan kedatangan Jokowi tersebut.

Sementara itu, Saodah (57) merasa senang karena sudah tak ada lagi banjir di tempat ia tinggal yang tak jauh dari Gedung Pompa Air Waduk Pluit. Terlebih sejak adanya penggalian terhadap Waduk Pluit.

“Alhamdulillah sudah enggak ada banjir lagi di sini,” kata Saodah.

Dia menjelaskan, terakhir terjadi banjir di tempat itu pada 2013 lalu. Kala itu, banjir cukup banyak merendam rumah warga sekitaran Waduk Pluit.

Meski hujan deras mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada pergantian tahun baru kemarin, air tak menggenangi wilayah ia tinggal.

“Terakhir itu tahun 2013 yang banjir, setelah itu udah enggak ada lagi. Kemarin hujan deras. Alhamdulillah tempat kita enggak banjir, paling cuma berapa meter doang airnya naik itu. Tapi enggak sampai rumah warga kerendam,” ujarnya.(asj/muslimin/asri/sekpres)

Tinggalkan Balasan