
Muaradua, localhost/server/gkx--Dimana ada kemauan di situ ada jalan pepatah ini yang melekat di sebagian besar masyarakat Oku Selatan
Dikaruniai oleh sumber daya alam yang berlimpah Oku Selatan merupakan daerah subur berbagai macam tumbuhan bisa tumbuh disini.
Alasan itu juga pesat pertumbuhan industri rumahan yang dihasilkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan memanfaatkan hasil panen petani dari daerah ini menjadikan nya lebih bernilai lagi sebagai penyokong ekonomi keluarga ditengah tengah ekonomi global yang lagi loyo.

UMKM merupakan tonggak perekonomian nasional maupun daerah diakui pemerintah sebagai obat atau penyanggah pemulihan perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan potensi dan keunggulan suatu daerah.
Dengan usaha kecil rumahan masyarakat menjadi berdaya produksi sekaligus daya jual maka terciptanya pasar dalam kurun waktu singkat.
Maka secara perlahan pengangguran dan kemiskinan itu dapat diatasi karena peluang usaha bagi masyarakat akan tumbuh secara alami sehingga menghasilkan produk untuk bernilai ekonomi.
Ditemui di sela sela hiruk pikuk keramaian pameran pembangunan pada stan UMKM yang digelar dalam rangka HUT Kabupaten Oku Selatan ke 16, salah satu kelompok UMKM yang diberi nama Ayu yang berasal dari Kampung Abadi Kecamatan Muaradua, menuturkan akan produk olahan yang ia jalani selama ini.
Memiliki ide cemerlang dengan kecerdasan pengelola kelompok UMKM ini mampu memproduksi berbagai macam jenis makanan khas dari berbagai macam jenis tumbuhan yang sangat mudah ia dapatkan di daerah ini.
Stand yang disediakan oleh Dinas Perdagangan Industri dan UMKM pada ajang Pameran HUT Pemkab Oku Selatan menjadi saksi bahwa di daerah ini telah tumbuh dan berkembang sebuah industri rumahan yang menyediakan dengan produksi sendiri berrbagai buah tangan seperti keripik pisang, kacang telur, keripik tempe, keripik ketela, keripik tempe, Ringgit hills, keripik ubi serta keripik bayam , semua itu dihasilkan dari produk rumahan yang berasal dari Bumi serasan seandanan
Dikatakan oleh Ikhsan (30) yang tak lain merupakan pelaku UMKM di sela kesibukannya tengah melayani pembeli di stan nya bahwa usaha yang sudah ia lakoni ini sudah berlangsung selama 7 tahun dengan omset dan jangkauan semakin meningkat.
“Alhamdulilah pemasaran sudah bisa masuk supermarket tapi masih skala kecil selain itu pemasaran ke warung atau kedai kedai kopi”, bebernya.
” Harga bervariasi mas 1 ons per kemasan harga 5 ribu sampai 25 ribu, hasil produksi salah satu contoh keripik tempe dalam sebulan sekitar 200 kilo”, dijelaskan nya saat ditanya harga dan kemampuan produksi nya.
Selain itu ia menuturkan akan peran aktif dari pihak pemerintah khususnya Pemkab Oku Selatan yang memang sedang gencar melakukan pembinaan terhadap usaha kecil sesejenis ini.
“Ahamdullillah pemerintah, sudah sangat pro aktif sering kita diberi arahan, cara kebersihan produk cara kemas yang baik selain kita juga sering diundang pada seminar seminar tentang bagaimana memasarkan dan sebagainya” , ungkap Ihksan.
Ditanya soal brand atau merek produk yang ia beri pada cemilan atau makan buah tangan itu, lalu dengan canda ia menyebut ” Lagak Kangak” dalam bahasa asli Muaradua berarti Sangat Baik.
“Kita cinta akan daerah kelahiran kita mas”, singkatnya.
Menyoal tantangan kedepan yang mungkin atau sedang ia hadapi saat ini atau nanti dirinya pun belum melihat akan ada tanda yang mengarah kesitu.
“Ya yang namanya usaha tentu kita berharap semua aman aja ya mas”, ujarnya singkat.
Ternyata usaha rumahan semacam ini sangat rentan dengan isu isu sertifikasi halal, maka melalui media ini juga ia menyampaikan jika usaha nya dan teman sesama pelaku usaha UMKM dapat kemudahan untuk memperoleh sertifikasi halal.(Henafri)