hut kopri, bappeda litbang oku selatan hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
News  

Debu Proyek Multiyears Kota Muaradua Ganggu Pengguna Jalan

pengendara tampak siap harus tahan napas dan kecil kan mata biar bisa melalui jalan it, namun dalam hati kecil menggerutu, Ah debu lagi..
Pengendara Roda Dua bersama keluarga nya ambil resiko lalui jalan itu, tampak seorang Balita berada didepan tak ia hiraukan debu akibat proyek multy-years abai SOP RAB

Debu Pekat Jalan Raya Muaradua Akibat Langgar Rambu K3

Muaradua, localhost/server/gkx--Proyek Pelebaran jalan dan pembuatan siring yang menggunakan dana APBD kabupaten Oku Selatan dalam tahapan pekerjaan saat ini ternyata berdampak tak nyaman bagi pengguna jalan yang satu satu nya jalan akses menuju dan balik dari komplek perkantoran Pemkab Oku Selatan.

Proyek Multiyears pelebaran jalan ini dikerjakan oleh pihak ketiga sebagai pelaksana PT Karni Jaya Nusantara dengan nilai kontrak hampir 18 milyar lebih

Pekerjaan proyek ini menuai kritik dari masyarakat pengguna jalan raya dimana banyak debu yang berterbangan di sepanjang jalan protokol Muara dua sepanjang 2 Kilo Meter ini, bahkan kerikil bebatuan kecil berserakan di jalan dibiarkan berceceran di jalan bikin ngerih jika tidak terlalu mahir bikin roda goyang bisa bisa bikin mengakibatkan kecelakaan.

Anto (42) yang tinggalnya di lorong jalan protokol ini mengeluhkan pembangunan jalan ini yang tidak memperhatikan dampak apa yang bakal diterimah pengguna jalan.

Menurut pria yang baru beberapa bulan saja bertugas disini pengerjaan jalan ini kurang memperhatikan dampak akibat dan keselamatan.

pengendara tampak siap harus tahan napas dan kecil kan mata biar bisa melalui jalan itu, namun dalam hati kecil menggerutu, Ah debu lagi..

” Masak kayak gini loh mas, debu krikil dibiarkan kayak gini”, ucapnya.

“Lah ditempat saya ini diributi loh mas”,
tuturnya blak blakan.

Menurut Pegawai salah satu bank yang tidak mau disebutkan identitas nya ini, proyek ini tidak ramah lingkungan.

Senada dengan Herman(56) salah satu pengguna jalan roda dua mengeluhkan keadaan jalan yang dia gunakan ke sekolah ngantar anak anak dan belanja urusan lain yang pasti selalu melalui jalan ini.

” Terlebih pada siang hari kayak gini mas, nampak jelas debu hasil dari pekerjaan proyek ini mengganggu mata perih debu masuk mulut” keluh dia.

“Debu jalan tebal pekat sangat mengganggu kami, tiap kali melalui jalan ini saya harus tutup mulut dan mata menjadi perih”, ucapnya.

Bukan settingan loh, dan ngapain juga buang buang waktu, tampak jelaskan itu loh nyetir kok sebelah tangan, tangan yang satu dmana? itu tu buat tutup mulut hidung jika bisa..?

kepada instansi dia bertutur terkait hal ini, “Mohon didengar keluhan kami ini, agar kami lewat sini tidak dirugikan dengan adanya debu yang menggangu”, ucapnya.

Deosi Arisandi ST Pengamat Teknik civil saat ditemui di ruang kerjanya mengemukakan pendapatnya bahwa sudah selayaknya jika kontraktor yang mengerjakan jalan yang notabene sedang digunakan itu harus melengkapi syarat syarat tehknis dasar untuk keselamatan dan kenyamanan.

“Ya setidaknya jika masalah ditimbulkan itu debu artinya jelas siapkan lah Pembersih debu”, tuturnya.

“Dan jika itu material yang berada pada saat pekerjaan kan tinggal harus segera di bersihkan, gitu aja repot”, kata nya.

sejujurnya aja ya gaess ini soal jam terbang aja, jika soal bidikan gue rasa lu pada tau la..

“Itu hal yang keliru sebab dalam aturan
harus selalu dibersihkan”,  tegas dia. “itukan sudah masuk Dalam bagian Standard operasional Procedure (SOP) Pekerjaan “, dia menambahkan.

Dia pun menyinggung jika ini diabaikan berarti sudah melanggar Undang-Undang Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). ” Itu diatur dalam peraturan mentri tenaga kerja no 7 tahun 1964″, tandas,(Henafri)

Tinggalkan Balasan