hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
News  

Dampak Corona, Tukang Ojek dan Pedagang Kecil Menjerit

Banyuasin, localhost/server/gkx– Penyebaran virus carona (covid 19) di Indonesia memporakprorandakan sendi sendi kehidupan di dunia dan di Indonesia bahkan sampai ke pelosok pedesaan.

Demi menyelamatkan masyarakat akan terpapar nya pandemi mematikan ini pemerintah telah mengambil langkah pelarangan keluar berkumpul. Buntut dari situ semua sektor ekonomi, kantor pemerintah bekerja dari rumah, perusahaan sudah merumahkan karyawan hingga PHK besar besaran.

Maka sebutan masyarakat miskin baru pun digunakan bagi korban ekonomi implikasi dari Covid 19 ini.

Sementara itu kelas pekerjaan garis bawah, buruh bangunan, tukang panggul pasar serta jasa layanan tukang ojek terutama ojek pangkalan yang menjadi sangat berdampak, sebab wajar saja uang yang diporoleh dari jasa mengantar penumpang mulai pagi hingga sorenya, dari upah yang terkumpul akan habis satu hari jua buat memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.

Selain itu pedagang kecil warung makan dan warung kopi juga tak kalah turut merasakan atas situasi yang merengut omset penjualan ini. Mulai dari penjual nasi, sarapan pagi, gorengan dan kopi sebagai sektor ekonomi mikro yang digadang sangat kuat pada saat krisis moneter 98 kala itu, kali ini ikut roboh tanpa terkecuali.

Di desa Lubuk Lancang, Suak Tapeh Banyuasin misalnya, warga masyarakat yang menggantungkan hidup pada layanan jasa ojek dan berdagang di warung kecil menjual kopi dan nasi uduk mengeluh dengan keadaan yang sekarang ini.

Munculnya isu virus carona dari hari ke hari sangat berdampak pada pendapatan omset penjualan.

“Bagaimana tidak setip harinya Omset menurun, tidak seperti sebelum ada virus carona ini, ngojek tidak ada orang yang mau diojeki, kenapa tidak sejak sekolah diliburkan semua sepi, ” tuturnya.

“Belum lagi warga yang biasa menyadap karet sudah mulai lesu dengan harga yang tak pantas lagi, warung makan pun kena imbasnya dikarenakan minat orang keluar rumah untuk makan makan disini tidak ada lagi, “ungkap Pak RT Yuhaidir, Minggu,(04/04)

Salah seorang Ojek pangkalan yang biasa nunggu dan cari penumpang di simpang pulau rimau, Samsul (35) dia menuturkan, merebaknya virus carona ini hingga adanya himbauan tidak boleh keluar rumah menbuat dirinya sepi penumpang.

“kami penyedia layanan ojek pangkalan sepi dari penumpang, tolong kami tukang ojek diperhatikan, bagaimana kami mau menghidupi keluarga kami kalau keadaannya seperti ini,” ucapnya saat ditanya seperti apa dampak langsung imbas dari wabah corona ini terhadap profesi dia dan teman teman yang miliki usaha yang sama untuk penuhi kebutuhan.

“Apa yang mau kami makan kalu tidak ada lagi orang yang mau ngojek, ‘” katanya sedih.

“Sejak ada nya virus carona dan imbauan dirumah aja dan larangan berkumpul ini sangat memukul pendapatan omset kami sebagai pedagang, kenapa tidak kami sepi dari pengujung, ” ungkapnya.

“Ini tahun yang sangat susah bagi kami”, Ungkap Bang Airon Lingga Pemilik rumah makan simpang, terletak di simpang pulau rimau lubuk lancang, menuturkan keadaan dagangan nya sehari hari makin lama makin terpuruk.

“kepada siapa kami mengadu sebagai pedagang rumah makan, apa yang kami lakukan lagi hanya bisa berharap pemerintah memperhatikan keadaan kami, ” katanya.

“Semoga cepatlah berlalu virus carona agar kami ini cepat bangkit dan pulih kembali, ” harap dia. (Indera)

Tinggalkan Balasan