BANYUASIN, GESAHKITA COM–Reno (28), warga Dusun II Desa Rantau Harapan Kecamatan Rantau Bayur, tewas usai mengalami baku tebak dengan polisi, Kamis (4/02/2020) Sekira pukul 04.00 pagi hari.
Reno tewas tertembak saat hendak melakukan perlawanan. Reno merupakan tersangka kasus kekerasan terhadap wartawan yang terjadi 2020 yang lalu.
Kapolres Banyuasin AKBP Imam Tarmudi SIK MH didampingi Kasat Reskrim AKP M Ikang Adi Putra Sik mengatakan, tersangka terpaksa diberikan tindakan tegas terukur, karena mencoba menembak polisi ketika hendak ditangkap.
“Ketika hendak ditangkap, pelaku mencoba kabur dari jendela rumahnya. Setelah itu, tersangka melepaskan tembakan yang plurunya mengenai anggota polisi yang sedang bertugas,’ ujarnya.
Untungnya, kata Kapolres, dalam baku tembak tersebut anggota selamat, lantaran pluru hanya mengenai body vis (jaket anti pluru). “Dalam kejadian itu anggota kita hanya mengalami luka lecet dibagian tangan kanan,”ujarnya.
Bukan itu saja, tembakan membabi buta yang dilakukan tersangka mengakibatkan dua warga desa setempat tertembak pluru nyasar. Saat ini satu korban peluru nyasar masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Palembang karena mengalami luka tembak di bagian bokong.
“Sedangkan satu warga lainnya dirawat di RSUD Banyuasin lantaran mengalami luka tembak ditangan,” ujarnya.
Kata Kapolres, pihaknya sudah menugaskan propam Polres Banyuasin untuk memeriksa anggota yang bertugas apakah dalam menjalankan tugasnya menyalahi SOP. “Insyaallah sudah prosedur,” ujarnya.
Kapolres menegaskan, tersangka yang tewas merupakan kasus pengeroyokan terhadap wartawan. Selain itu, tersangka juga terlibat dalam kasus curat, curas dan curanmor yang cukup meresahkan masyarakat Banyuasin.
“Kurang lebih sebanyak 7 kejadian yang dilakukan oleh tersangka. Bisa dikatakan tersangka ini preman yang cukup disegani di desa tersebut, sehingga tidak ada yang berani menganggu nya,” ujarnya.
Kata Kapolres, sebelum ditangkap, tersangka sempat berujar dengan masyarakat, “kalau ada polisi yang akan menangkap saya, kalau tidak saya polisi yang akan mati tertembak”.
“Yang patut disyukuri, anggota kita semuanya selamat dari aksi baku tembak yang terjadi kurang lebih setengah jam tersebut. Mudah-mudahan tewasnya tersangka mengurangi angka kriminalitas,” ujarnya.
Dari tangan pelaku diamankan Satu Unit Senpira Laras Pendek jenis REF, Satu Senpira Laras Pendek jenis FN beserta bagazen yang berisikan dua butir amunisi, Delapan Butir slongsong amunisi Senpira, SAtu buah jaket warna merah dan Satu buah rompi anti peluru.
Sementara itu, salah satu saksi Bambang warga Rantau Harapan mengatakan, ada dua orang yang menjadi korban pluru nyasar, insiden baku tembak semalam.
Katanya, korban pertama bernama Isran mengalami luka tembak dilengan kanan. Dia tertembak saat sedang kencing dirumahnya. Untuk Cikman, mengalami luka tembak dibokong, saat sedang tidur di rumahnya.
“Isran sempat dirawat di RSUD Banyuasin. Sedangkan Ckman dirujuk ke RS Bhayangkara Palembang karena mengalami luka tembak serius,” ujar Bambang.
Sementara itu, Deni dan Indosapri jurnalis dan LSM yang menjadi korban kekerasan tersangka sangat mengapresiasi kinerja pihak Kepolisian. “Semoga kedepan tidak ada lagi kekerasan terhadap wartawan,” ujarnya.(ril/indera/ari)