BANYUASIN, GESAHKITACOM— Katimin (48), harus berpisah selama lama nya dengan putra nya, Bayu Bambang Anugerah (10), ditemukan sudah tidak bernyawa di Jalan Talang Dabuk Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel).
Kolam bekas galian sedalam 8 meter, yang berada sekitar 2,5 Kilometer dari rumahnya di Desa Sungai Rengit itu harus menjadi saksi bisu, dimana Bocah berusia 10 tahun tersebut, ditemukan sudah tak bernyawa tenggelam terbaring didasar kolam.
Katimin (48), orang tua korban menjelaskan, sebelum kejadian anaknya baru pulang dari sekolah bersama teman-temannya. Tidak lama kemudian, korban sempat pamit ingin mengantar temannya.
Ia juga menuturkan bahwa putra nya ini memang baru pindah dari lampung utara sekitar 1, 5 bulan. Katimin kemudian mengaku Bambang (putranya) belum bisa berenang.
“Anak saya itu baru pindah sekolah di daerah ini sekitar 1,5 bulan. Sebelumnya di Lampung Utara. Anak saya itu memang belum bisa berenang. Kami juga tidak tahu apakah dia ini memang kemauanya sendiri melompat ke kolam atau ada yang menyuruhnya,” katanya sedih.
Katimin kemudian menjelaskan, sebelum kejadian anaknya baru pulang dari sekolah bersama teman-temannya. Tidak lama kemudian, korban sempat pamit ingin mengantar temannya.
“Kalau biasanya dia ini selalu mengantar temannya hanya sebatas pagar depan, tapi tadi dia malah pergi bersama temannya pakai sepeda motor,” ujar warga Banyuasin tersebut.
Usai mendapat kabar, dirinya dibantu warga dan aparat setempat yang sudah berada di lokasi kejadian melakukan pencarian.
Informasi dihimpun, Korban akhirnya ditemukan dan diangkat dari dasar korban, usai orangtua korban dan para warga melakukan pencarian sekitar 3 jam.
Sementara itu, Paman korban, Nur Suprihatin (24) mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu (17/2/2021), sekitar pukul 10.15 WIB.
Korban ditemukan meninggal dunia, usai pulang sekolah dan pergi ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama teman-temannya.
“Saat kejadian, saya dan orangtuanya sedang kerja di kandang ayam. Terus kami dapat kabar katanya keponakan saya tenggelam di kolam, langsung ke kolam itu,” ujar Nur saat diwawancarai di Instalasi Forensik RS Bhayaangkara M Hasan Palembang.
Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang Mansuri mengatakan, pihaknya hanya melakukan visum luar terhadap jenazah bocah asal Banyuasin tersebut.
“Dari visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan dan kondisi jasadnya juga masih bagus. Korban diduga sudah tenggelam kurang dari empat jam,” terangnya.(indera)