selamat idul fitri selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa hari jadi kota pasuruanisra miraj hut oku selatan, hari jadi oku selatan

Rokok Penyebab Impotensi, Mau Tau Penjelasannya, Ini..!

PALEMBANG, GESAHKITA COM—Anda pastinya sempat terbaca pada kemasan rokok, adanya ilustrasi peringatan bahwa salah satu efek buruk merokok adalah impotensi atau ketidakmampuan untuk ereksi sempurna.

Kendati begitu, soal  impotensi masih menjadi momok bahkan menakutkan bagi pria dewasa. Demikian juga terkait adanya hal impotensi yang dialami disebabkan aktivitas merokok, hingga kini tak sedikit orang yang masih bingung, bagaimana rokok bisa sebabkan impotensi?

Faktanya, selama ini konsumsi selalu identik dengan kegiatan yang dapat merusak organ paru-paru. Sebab, isapan asap dan zat yang mengandung racun akan masuk ke dalam organ pernapasan. Sehingga, paru-parulah yang jadi korban.

Menjadi Gangguan Pada Pembuluh Darah hingga Impotensi

Informasi dihimpun, dalam satu batang rokok, terkandung sekitar 7.000 zat kimia. Sebanyak 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik. Karsinogenik adalah zat yang merusak gen di dalam tubuh. Jika zat ini terakumulasi dalam tubuh, maka dapat menyebabkan kanker dan penyakit kronis lainnya.

Saat isap rokok, racun yang jumlahnya banyak itu akan masuk ke pembuluh darah, tidak cuma ke paru-paru. Pembuluh darah mengedarkan darah ke seluruh tubuh, termasuk ke penis. Apabila pembuluh darah terganggu oleh nikotin, aliran darah ke penis menjadi tidak lancer, dikutip gesahkita com dari klik dokter.

Kalau aliran darah ke penis saat akan begituan dengan pasangan tidak lancar akibat gangguan pembuluh darah tadi, bagaimana pria bisa ereksi dengan maksimal meski gairah sedang di ubun ubun.  Lagi pula, rokok dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Bisa dibilang, penyakit jantung dapat berimbas pada fungsi organ lainnya karena jantung berkaitan dengan peredaran darah.

Jika peredaran darah terganggu, kesehatan Anda secara menyeluruh juga ikut kena dampak buruknya. Akan lebih buruk lagi risikonya bila Anda sudah “berumur” dan memiliki riwayat penyakit kronis.

Perlu diketahui juga bahwa, semakin sering merokok, semakin banyak pula nikotin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Jika Anda termasuk perokok lebih dari 20 batang per hari, maka Anda memiliki risiko 39 persen lebih tinggi untuk menderita disfungsi ereksi.

Kandungan Produk Rokok tak dapat dipungkiri memang dapat menyebabkan impotensi dan disfungsi ereksi juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

Gangguan Endokrin

Sistem endokrin tubuh menghasilkan hormon yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, suasana hati, dan lainnya. Diabetes merupakan contoh penyakit endokrin yang paling sering menyebabkan impotensi.

Salah satu komplikasi yang terkait dengan diabetes kronis adalah kerusakan saraf. Hal ini menjadi penyebab atas berkurangnya ‘sensasi’ pada penis. Selain itu, komplikasi lain yang bisa memicu impotensi adalah gangguan kadar hormon dan gangguan aliran darah menuju penis.

ILustrasi Rokok (credited google picture)

Hindari Stres

Gangguan emosional akan berdampak pada kemampuan aktivitas seksual. Depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan risiko impotensi. Ironisnya, Anda mungkin dapat memiliki ereksi penuh saat masturbasi atau tidur. Sedangkan, saat berhubungan seksual dengan pasangan, Anda justru tidak dapat mempertahankan ereksi.

Hindari Makan Obat Dengan Kandungan Tertentu

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat memengaruhi aliran darah yang dapat menyebabkan impotensi. Jenis obat yang dapat menyebabkan impotensi, yaitu: Antidepresan sistem saraf pusat (CNS), seperti alprazolam, diazepam, dan kodein, Stimulan SSP, seperti kokain dan amfetamin diuretik (furosemide, spironolactone), Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), seperti fluoxetine dan paroxetine dikutip gesahkita com dari laman kesehatan.

Ini berarti yang pasti jika gejalah impotensi itu ada pada diri anda, hanya bisa diatasi dengan cara berhenti merokok. Sehingga Anda akan memiliki tubuh sehat dan kehidupan seksual yang menggairahkan. (Kd/jl)

Tinggalkan Balasan