MOJOKERTO, GESAHKITA COM–Karena takut dipecat dari pekerjaannya Sejoli di Mojokerto mengaku nekat menggugurkan janinnya. Berdasarkan pengakuan DF (19) dan SG (19), mereka nekat melakukan aborsi ini karena SG (19) masih training dan tidak diijinkan untuk hamil.
Diterangkan, Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi, sebab takut kehilangan pekerjaannya, akhirnya mereka sepakat membeli obat secara online untuk menggugurkan kandungannya tersebut.
“Berbekal uang 350 ribu dari SG, karena DF belum bekerja. Mereka membeli Misoprostol secara online melalui aplikasi pesan daring Telegram untuk menggugurkan janin laki-lakinya,” terang AKBP Deddy Supriadi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Rahmawati Laila menjelaskan, DF dan SG sudah satu tahun menjalin hubungan asmara, dan kerap kali melakukan persetubuhan di kamar rumah DF. Keduanya sudah mendapatkan restu dari orang tua masing-masing untuk menikah tahun ini.
“Namun, kehamilan SG yang sudah berusia 5 bulan ini tidak diketahui orang tuanya sehingga berujung aborsi ini,” lanjut AKP Laila.
AKP Laila menerangkan, kedua orang tua mereka tidak mengetahuinya karena dalam kesehariannya SG ini kerap kali memakai baju yang longgar, cuma suka jajan atau ngemil.
“Kedua tersangka ini kami kenakan Pasal 194 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, serta Pasal 346 dan Pasal 348 ayat (1) KUHP dengan Ancaman pidananya 10 tahun penjara,” sambungnya.
“Terkait penjual obat Misoprostol masih kita dalami serta kita lacak keberadaannya,” tandasnya. (ril/pur)