Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
pilkada hut ri hut ri

Tersangkut  Pembayaran, Audit Hingga Kekuatan Fisik, Alasan Joyoboyo Belum Diresmikan

SURABAYA, GESAHKITA COM—Masyarakat hingga hari ini harus bersabar menunggu diresmikanya Jembatan Joyoboyo Surabaya yang menelan biaya senilai Rp 39,9 miliar itu. Sejumlah alasan pun terkuak sebab ditundanya pengoperasian nya, mulai audit, sisa pembayaran, pandemic covid 19 hingga ke kekuatan pun masih harus diperjelas dari pihak terkait.

Para anggota dewan tidak tinggal diam, mereka sama, juga pertanyakan Kapan dimulai Pengoperasian Jembatan Joyoboyo Surabaya untuk publik.  Hingga hari ini, Proyek yang dianggarkan sejak 2019 itu belum diserahterimakan ke Pemkot Surabaya.

Setelah dicari akar persoalannya, masih ada kekurangan bayar Rp 4,3 miliar kepada pihak kontraktor. Peresmian bisa jadi baru terlaksana setelah dibayar lunas.

Agoeng Prasodjo, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Surabaya mengatakan melihat dari hasil hearing terakhir bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), memang masih ada kekurangan bayar Rp 4,3 miliar. Sementara itu, alokasi anggaran total mencapai Rp 39,9 miliar.

Keuangan daerah  akibat Pandemi Covid-19 memang telah terganggu. Mayoritas anggaran sudah dialihkan untuk penanganan virus yang membuat tak sedikit jatuh korban itu di wilayah ini. “Lha piye, ngerti dewe pemkot gak duwe duit,” ujarnya kemarin (11/03/2021).

Politisi Golkar itu menyatakan, pada rapat sebelumnya, pihak kontraktor tidak hadir. Padahal, dewan ingin mereka bisa menjelaskan progres terakhir. Sebab, laporan dari dinas tidak cukup. “Kita perlu tahu sebagai bagian dari menjalankan fungsi kontrol lembaga legislatif,” cetusnya.

Terhadap pihak dari tim ahli, dewan ingin mengorek seberapa lama jembatan tersebut bertahan. Sebab, hasil uji kekuatan terakhir lebih banyak mengungkap kekuatan jembatan yang mampu dilewati dua dump truck.

“Tapi tidak dijelaskan sampai kapan? Terutama kekuatan kaki jembatan yang terendam air itu,” jelasnya.

Sebab itu, Agoeng menyatakan, pihaknya sudah mengagendakan hearing lanjutan pekan depan. Pihak kontraktor dan tim ahli diminta untuk hadir. Dengan demikian, tahapan terakhir dalam proses evaluasi proyek tersebut tuntas.

Terkait hal ini, Kepala DPUBMP Erna Purnawati belum bisa dikonfirmasi terkait progres maupun peresmian jembatan tersebut. Namun, dalam pertemuan sebelumnya, pejabat yang juga Plt Kepala Bappeko itu menjelaskan bahwa pelunasan termin terakhir masih menunggu hasil audit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan Inspektorat.

Dalam hearing Senin (08/03/2021) lalu, Erna juga menyebut bahwa proses audit belum selesai. Karena itu, pembayaran termin terakhir belum bisa dilakukan, terangnya.(Pur)

Tinggalkan Balasan