BANYUASIN, GESAHKITA COM— Terbatasnya akses masuk ke ruangan pejabat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuasin menjadi pertanyaan beberapa pihak.
Hal ini terlihat di pintu masuk ke beberapa ruangan pejabat di seketariat DPRD Banyuasin, sudah dipasang fingerprint (Sidik jari) sehinga orang – orang tertentu saja yang dapat masuk ke ruangan tersebut. Bagaimana dengan masyarakat Banyuasin? Tinggal anda yang menyimpulkan hal itu.
Indo sapri selaku ketua Organisasi masyarakat (Ormas) Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Banyuasin sangat menyayangkan hal ini, menurut dia seharusnya gedung DPRD merupakan gedung Rakyat. Semestinya tidak perlu dipasang Fingerprint, toh inikan gedung Wakil Rakyat artinya ini gedung Rakyat.
“Kalau di batasi seperti ini bagaimana rakyat mau mengadu dengan wakilnya yang duduk di Dewan.”Kata dia.
“Kalau memang pihak Seketariat Dewan ingin membatasi akses masuk keruangan tertentu, cukup dengan menempatkan penjagaan angota satpol PP di depan pintu masuk.”Timpalnya.
Selain itu di tempat terpisah ketua Aliansi Masyarakat Untuk Insitusi (Amunisi) Banyuasin, Efriadi Ependi mengungkapkan bahwa gedung DPRD adalah gedung rakyat jangan sampai dibuat terkotak-kotak. Semestinya gedung DPRD Banyuasin terbuka lebar untuk rakyat.
“Gedung DPRD merupakan gedung rakyat semestinya terbuka lebar untuk rakyat, kalau dibuat seperti ini artinya rakyat sudah mulai di kotak-kotak, “jelasnya nada kesal.
Sementara, Seketariat Dewan (Sekwan) DPRD Banyuasin Adam Ibrahim SE,MSi,.Menjelaskan terkait Fingerprint tersebut, Sekretariat dewan tidak pernah membatasi akses masyarakat mau berkunjung ke gedung DPRD dan tidak pernah melarang masyarakat yang ingin bertemu dengan pejabat di DPRD kabupaten Banyuasin.
“Dipasang mesin acces door atau fingerprint malahan dapat membuat masyarakat nyaman bila berkunjung dan ingin bertemu dengan pejabat di DPRD, karena menjadi tertib dan dilayani dengan baik oleh petugas kami yang bertugas di depan mesin acces door atau pintu mesin fingerprint tersebut,” tulis Adam saat dikonfirmasi via pesan singkat WhatsApp.
“karena setiap tamu yang berkunjung dibukakan pintu dengan Ramah dan diantarkan oleh petugas kami bila tamu tersebut ingin bertemu dengan pejabat yang ada di gedung DPRD, dan ini merupakan bentuk pelayanan yang kami lakukan oleh sekretariat, supaya menjadi teratur,tertib dan baik.” Timpalnya.(rilis Iwo)