Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri grand fondo

Bupati Askolani Bersama Kepala OPD Sambangi Keluarga Korban Keganasan Buaya

BANYUASIN, GESAHKITA COM– Bupati Banyuasin, Askolani didampingi oleh Beberapa Kepala OPD terkait, Camat Sembawa dan Kades Desa Santan Sari bersilahturahmi  dengan keluarga korban Almarhum Umar Bahori (48) yang menjadi korban keganasan buaya di Desa Santan Sari kecamatan sembawa kabupaten Banyuasin SUMSEL. Rabu, (21/4/2021).

Korban sehari-hari yang  aktivitasnya mengambil rumput untuk makan sapi, Pada Senin, (19/4/2021) seperti biasa, sekitar pukul 7 pagi, korban pergi bersama Adik dan keponakannya mencari rumput di dekat Sungai Limau.

Kejadian naas ini terjadi begitu cepat, tiba-tiba buaya muncul dan menggigit serta menyeret korban masuk ke Sungai. Nurhalim (adik korban) dan Galih (ponakan korban) yang bersama dengan korban berupaya melakukan penyelamatan.

Upaya penyelamatan itu gagal kemudian menghubungi PT. Kasih Agro Mandiri (KAM) untuk meminjam alat berat guna menyisiri tempat kejadian. Upaya penyelamatan menemukan titik terang, sekitar pukul 3 dini hari atau Selasa pagi, korban ditemukan dengan tubuh yang tidak utuh serta tangan kanan remuk.

Mendengar kronologis kejadian, Askolani menyampaikan keprihatinan nya dan akan mengupayakan untuk segera mencari solusi agar buaya di Desa Santan Sari Kecamatan Sembawa dapat ditanggulangi.

“Bu Camat tolong nanti segera koordinasikan ke pihak BKSDA, biar kita ajak melihat langsung ke lokasi agar segera ditindaklanjuti kejadian ini” ujar Askolani didepan semua yang hadir.

Selain itu juga, Askolani memberikan bantuan berupa uang santunan dan sembako untuk keluarga korban. Bupati juga berpesan untuk sabar menerima ujian yang Allah SWT berikan terutama dalam bulan suci Ramadhan ini.

Sementara itu, Samsul Rizal (adik korban) berharap agar Pemkab Banyuasin menyampaikan harapan warga Santan Sari agar Pemerintah mengupayakan pembersihan rumput yang tumbuh di sepanjang kanal untuk menghindari warga kembali mendekat ke lokasi dan kejadian serupa akan terulang kembali.” Agar kedepan tidak ada korban lagi yang dimangsa buaya,” harap nya.

Diketahui kejadian penyerangan buaya terhadap warga ini telah ke 3 kali terjadi. Pertama kali itu terjadi di tahun 2017, kedua 2019 di lokasi yang sama.(ind)

Tinggalkan Balasan