JAKARTA, GESAHKITA COM—Masih tinggi harga komoditas pertanian tertentu di pasaran ternyata masih belum terselesaikan hingga saat ini. Misalnya saja marak nya tutup UMKM Tahu dan Tempe di beberapa tempat menunjukan ketidakmampuan sektor komoditas ini memenuhi kebutuhan pasar, meski diakui banyak pihak mengatakan sektor pertanian secara umum tetap tumbuh memenuhi kebutuhan domestic.
Menyikapi hal ini juga, ternyata DPR RI Komisi IV telah mengamati segala persoalan tersebut, bahkan salah satu nya disebutkan soal anggaran. Anggota DPR RI Komisi IV Johan Rosihan juga mengingatkan pemerintah jangan lagi mengurangi anggaran di sektor pertanian karena berkaitan erat dengan kedaulatan negara.
Menurut nya sektor pertanian tidak hanya bicara tentang produksi atau stok saja, tetapi menyangkut soal kedaulatan Negara.
Ia mengakui meski sektor pertanian tetap eksis selama masa pandemi covid-19, tetapi dalam beberapa pembahasan terakhir, kerap terjadi pemotongan di dalam sektor pertanian kata Johan Rosihan di Jakarta, Senin, 31 Mei 2021 dilansir antara.
Hal tersebut, ungkapnya berpotensi menurunnya produksi pertanian. Dia mensitir kata kata Bung Karno Bahwa Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa.
Bukan hanya itu, Johan juga mengingatkan terkait rencana mogoknya UMKM pembuat tahu dan tempe, yang disebut bahwa kejadian seperti ini masih berulang persis dalam satu semester.
“Ketika awal 2021 Presiden telah menyampaikan bahwa akan menyelesaikan persoalan (stok kedelai) ini dan kemudian ditindaklanjuti oleh Menteri Pertanian, dalam dua musim tanam saja. Ini sudah masuk musim kedua dan tidak ada tanda-tanda perbaikan,” urainya.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah agar menjadikan kedelai sebagai salah satu bahan pokok strategis yang mengalami perlindungan, baik dari sisi harga maupun dari sisi mutunya sehingga pandemi ini tidak membuat UMKM pembuat tahu dan kedelai serta sektor-sektor pangan yang lain mengalami kemunduran.(red)