BANYUASIN, GESAHKITA COM—Kekaguman para investor untuk mencari komoditas di Sumsel tidak bisa diragukan lagi, mulai dari pelaku industry baik Penanam Modal Asing (PMA) maupun dalam negeri hingga kepala daerah kini ramai ramai membidik daerah yang telah dipetakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki 9 daerah bisa dijadikan “food estate’ ini.
Sebelum nya Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru dalam setiap kesempatan menyampaikan tekad nya untuk menjadikan Sumsel sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.
Langkah tersebut pun disambut kepala daerah di wilayah ini. Salah satu nya Kabupaten Banyuasin, Gubernur menilai Banyuasin bisa diprioritaskan menjadi kawasan ‘food estate’.
“Artinya Banyuasin memang bisa membawa Sumsel sebagai andalan sebagai lumbung pangan di Indonesia,” kata Herman Deru di sela-sela panen bersama masyarakat melakukan panen penangkaran benih kelompok tani Sri Rezeki di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Selasa (1/6/2021).
Selaras dengan itu juga, gayung pun bersambut, Pemda Jawa Barat, dalam hal ini Gubernur Ridwan Kamil mendatangi Kabupaten Banyuasin untuk memborong Jagung berasal dari Kabupaten Banyuasin.
Menurut Ridwan Kamil, Jabar membutuhkan 25.000 ton jagung setiap bulannya. Ridwan mengaku Jabar tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam jumlah yang sebesar itu.
Hal itu, kata nya mendorong nya untuk menjejaki kerjasama dengan Sumsel dan sesuai kebutuhan pertama tama yang dilirik jagung.
“Karena itu, kami datang ke Sumsel dan ingin kerjasama untuk itu. Tahap pertama kerjasamanya untuk jagung dulu, baru nantinya produk pangan lain,” kata Gubernur Jabar itu, Rabu (2/6/2021).
Dia menyebutkan alasan untuk membidik Kabupaten Banyuasin, karena daerah tersebut dikenal sebagai sentra pangan, khususnya jagung yang sangat dibutuhkan di Jabar.
Selain itu Ridwan Kamil mengakui dirinya sebagai pembeli dalam kerjasama ini dan siap membeli komoditas jagung dalam jumlah besar.
Seperti diketahui Provinsi Jawa Barat memiliki BUMD yang cukup berpengalaman dalam mengelola potensi pertanian yang dikenal dengan nama BUMD PT Agro Jabar.
Agro Jabar merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berdiri sejak tahun 2013. Ada pula ruang lingkup usaha Agro Jabar dalam bidang; perkebunan, pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan, cadangan pangan dan usaha lainnya di bidang agro. Mengelola asset perusahaan untuk dijadikan lahan perkebunan, pertanian, peternakan yang produktif
Agro Jabar memiliki Misinya yakni, Melakukan kemitraan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat. Mengembangkan kegiatan pengelolaan produk Agro. Melakukan kegiatan perdagangan, pergudangan dan distribusi produk Agro. Memberikan kontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).(ind/irfan)