JAKARTA, GESAHKITA COM–Dalam upaya untuk mengikuti pola konsumerisme pelanggan yang selalu memikirkan kesehatan setelah mengkonsumsi produknya, Nestlé Australia baru saja meluncurkan produk baru sebuah minuman sehat dari hasil daur ulang.
Terbuat dari kulit buah kopi yang didaur ulang, minuman sehat berkafein Nescafé Nativ Cascara menggunakan sisa panen kopi, memanfaatkan sisa makanan sekaligus memberikan peluang bisnis baru bagi para petani.
Nestlé Australia telah meluncurkan Nescafé Nativ Cascara bulan ini, lini baru minuman daur ulang berkelanjutan, sebagai bagian dari dorongan global perusahaan untuk memperluas portofolio ramah iklim dan berbasis tanaman.
Minuman bersoda ringan berkafein dibuat dari cascara daur ulang atau sekam buah kopi, yang jika tidak akan dibuang setelah dipisahkan dalam pemanenan kopi, dan kemudian diresapi dengan tumbuhan alami asli Australia.
Rangkaian nabati “bukan kopi atau teh”, dibuat dengan 99% rempah Australia, hadir dalam tiga rasa secara total – Klasik, Kakadu Plum dan Lemon Myrtle & Pepperberry – dan dikemas dalam bahan yang dapat didaur ulang dengan label kertas, kata Martin Brown, direktur e-business, strategy and pemasaran (eBSM) di Nestlé Oceania, dilansir Green Queen baru baru ini.
Ketiga rasa tersebut, sambung nya, “ bebas gluten dan cocok untuk vegan, (penyuka herbal, red) dan sekarang tersedia di seluruh outlet IGA di seluruh Australia bisa juga dibeli melalui Amazon”.
“Ide ini muncul ujar Martin Brown, “ Seiring dengan terus berubahnya kebiasaan dan perilaku gaya hidup Australia, kami telah melihat orang-orang semakin mencari alternatif makanan dan minuman yang memiliki cerita dan cita rasa unik,” imbuhnya.
Terkait produk baru ini direktur e-business, strategy and pemasaran (eBSM) di Nestlé Oceania itu menuturkan bahwa Nestlé mengambil langkah ini merespon akan meningkatnya kelompok konsumen muda yang semakin sadar akan dampak dari kebiasaan mengkonsumsi dan menuntut produk yang memberikan yang keberlanjutan baik secara bisnis maupun kesehatan.
“Selama setahun terakhir, ketika kebiasaan dan perilaku gaya hidup Australia terus berubah, kami telah melihat orang-orang semakin mencari alternatif makanan dan minuman yang memiliki cerita dan cita rasa unik dibaliknya, ” tambah Martin Brown.
“Ini benar-benar unik bagi masyarakat Australia, menggunakan bahan-bahan asli lokal dan kulit buah kopi yang didaur ulang dari proses pertanian kopi untuk menciptakan minuman berkafein siap minum yang menyegarkan yang benar-benar dapat dinikmati dalam segala suasana, “ungkap nya.
Martin juga menambahkan, bahwa produk baru ini merupakan bagian dari dorongan perusahaan multinasional untuk terus menggunakan produk turunan dari hasil pertanian dan mendaur ulang limbah menjadi produk baru untuk mengatasi krisis limbah makanan global, yang menyumbang 10% dari emisi gas rumah kaca dunia, sambil juga menyediakan aliran pendapatan baru bagi petani.
Senada dengan yang dikatakan Thomas Hauser, Head of Product & Technology Development, Nestlé, Pihaknya telah berkomitmen mengatasi total loss dari produk pertanian dan menjadikan nya lebih berharga
“Dalam proses nya kami akan bentuk menjadi bahan dasar nya kemudian membuat inovasi tentu nya sangat baik untuk Anda dan seluruh penghuni planet Bumi, “kata Hauser.
Dia menyebutkan, “Mengembangkan produk dan teknologi baru menggunakan bekas hasil pertanian adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak lingkungan, dan ini menciptakan peluang baru bagi petani,” kata Thomas Hauser, kepala pengembangan produk dan teknologi di Nestlé itu.
Sementara Nestlé baru saja memulai terjun ke makanan daur ulang, perusahaan rintisan nya telah membuka jalan dalam memanfaatkan limbah makanan sudah selama beberapa tahun terakhir, mulai dari meluncurkan kotak langganan produk yang “jelek” hingga menggunakan bahan-bahan yang dibuang dalam rantai pasokan untuk membuat bubuk suplemen bergizi.
Baru-baru ini, pemain yang lebih besar telah bergabung, dengan seperti keripik Walkers sekarang mengubah sisa kulit kentang dari pabriknya menjadi pupuk rendah karbon limbah makanan daur ulang, yang kemudian dapat digunakan untuk menanam kentang yang berakhir di setiap kantong. di masa depan.
Begitu juga Raksasa ritel Kroger, di sisi lain, telah menyisihkan dana untuk mendukung startup inovatif yang memulihkan dan menggunakan kembali limbah makanan.(*)
Source : Green Queen
Edited: Arjeli Sy Jr