PALEMBANG, GESAHKITA COM–Peran Perpustakaan Di Era Digital tidak bisa terelakkan dengan adanya teknologi informasi secara cepat melanda semua kalangan termasuk perpustakaan.
Sementara para pustakawan masih harus tetap menyediakan layanan informasi secara tradisional di sisi lain tuntutan untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi harus juga terpenuhi pada Pustakawan untuk mengembangkan dan menggabungkan antara perpustakaan dengan bidang teknologi informasi.
Selain itu, Perpustakaan juga harus mempunyai peran baru agar supaya layanan informasi dapat mendukung perpustakaan yang berbasis teknologi, dikaranekan perkembangan teknologi telah berpengaruh besar terhadap kegiatan di Era Digital.
Widodo dalam artikel nya berjudul PERAN DAN KARAKTERISTIK PUSTAKAWAN DI ERA DIGITAL LIBRARY menyampaiakan, “Digital library menjanjikan pengguna mengakses sumber-sumber informasi elektronik. Pengguna tidak lagi terpancang pada jam pelayanan perpustakaan dan mereka tidak perlu lagi harus datang ke perpustakaan untuk memperoleh akses informasi,” dikutip dari digilib.undip.ac.id
Karena itu, Keberadaan perpustakaan sebagai gerbang ilmu pengetahuan di lingkungan pendidikan dan perguruan tinggi, tren Era Digital pada generasi muda tentu sangat penting keberadaannya menjadi referensi informasi sesuai kebutuhan apa yang di inginkan.
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, literasi digital secara umum dipandang kalangan masyarakat maupun pelajar bukan hanya sekedar membaca dan mengolah kemampuan berpikir dalam memperoleh informasi dari hasil yang dibaca, literasi bukan hanya untuk melakukan dalam bentuk pemahaman tapi mendapatkan sebuah solusi.
Masih menurut artikel Widodo tersebut Perpustakaan yang tentu sangat responsive mengikuti tuntutan tuntutan tersebut.
Maka dalam tulisannya tersebut ia juga menambahkan Perpustakaan selalu dikawal oleh karateristik para pustakawan yang handal juga. Dalam hal ini ia mengutip pendapat mengutip pendapat José Marie Griffiths and Donald W. King — pustakawan di era digital library harus memiliki karakteristik sebagai berikut; have competence and intelligence (kemampuan dan kecakapan), respect the profession (menghormati profesi), desire to grow professionally (mengembangkan profesionalitas diri), respect the parent organization (menghormati organisasinya), like people in general (menyukai orang), like to help people (senang membantu), be sensitive to others’ needs (sensitif terhadap kebutuhan orang), like to work with others/as a team (bisa bekerja dengan orang lain dan dalam tim), like to work on own (bisa bekerja mandiri), enjoy managing/supervising others (senang dalam pengelolaan dan pengawasan), be confident (percaya diri), be cheerful (selalu riang), have diplomacy (kemampuan diplomasi), be emotionally stable (kestabilan emosi), be fairly (bijaksana), be optimistic (optimis), be patient (sabar), be resourceful (banyak akal), be tolerant (toleransi), be willing to take initiative and proactive (inisiatif dan proaktif), have a service orientation (berorientasi pada pelayanan), be willing to promote library and its services (mempromosikan perpustakaan dan layanannya), be enthusiasm (semangat yang tinggi), have ability to communicate clearly and effectively (komunikasi yang baik), have public relations ability (memilihi kemampuan humas), be friendliness (ramah), be patience (sabar), be maturity , (kematangan) dan terakhir have humour (humoris).
Demikianlah tulisan ini semoga menambah khasanah kita semua tentang perkembang perpustakaan dan perkembangan nya termasuk juga perilaku masyarakat dalam memandang perpustakaan.(*)
Oleh : Abu Bakar Abdul Roni
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Program Studi Perpustakaan