selamat natal dan tahun baru pelantikan bupati

Ketum IWO Kutuk Keras Tindakan Zolim Tewas Nya Jurnalis Marsal Harahap

JAKARTA, GESAHKITA COM– Sebelumnya diberitakan telah terjadi pembunuhan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap jurnalis Mara Salem Harahap alias Marsal Harahap, yang merupakan pemimpin redaksi, sekaligus pemilik media online, yang tewas ditembakdi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu, 19 Juni 2021, hal itu juga menngundang reaksi keras oleh  Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Jodhi Yudono yang  mengutuk keras  atas kejadian tersebut.

Sebab itu  Jodhi meminta kepada seluruh anggota IWO untuk mengawal kasus ini hingga tuntas melalui pemberitaan.

Selain itu Jodhi juga menyebutkan kejadian seperti ini kerab terjadi dan miris nya para jurnalis selalu pada pihak yang kalah.

“Entah sudah berapa kali kasus serupa ini terjadi dan mungkin akan terjadi di masa mendatang, dan kita selalu menjadi pihak yang nyaris selalu ‘dikalahkan’. Kita harus mengkaji kembali MoU antara Dewan Pers dan Kapolri, “ungkap Jodhi lewat pesan tertulisnya pada grup Wa pengurus IWO Seluruh Indonesia, Minggu, (20/06/2021)

Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO) Jodhi Yudono

Sambungnya,“Termasuk juga kesepakatan-kesepakatan lainnya antara penegak hukum dan pers, agar efektif dan tidak hanya berhenti di seremoni dan catatan kesepakatan. Mari kita mereview kembali kesepakatan-kesepakatan tersebut agar bisa dipraktikan demi terwujudnya perlindungan yang nyata bagi insan pers,” tegas Ketua Umum IWO itu.

Bukan hanya itu, Jodhi juga menilai, Para penjahat yang mendzolimi wartawan itu berani sewenang-wenang kepada wartawan bisa jadi karena mereka tahu betapa lemahnya perlindungan hukum terhadap wartawan.

Dalam kesempatan itu juga Jodhi juga menyebutkan contoh kasus wartawan Bernas, Udin, yang tewas dibunuh dan hingga kini belum terungkap siapa pembunuhnya.

“Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin  adalah wartawan Bernas, Yogyakarta, yang dianiaya oleh orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia pada 26 Agustus 1996. Sebelum kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah Orde Baru,”singkatnya. (ril/Iwo/ind)

Tinggalkan Balasan