PALEMBANG, GESAHKITA COM–Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera selatan mulai Mengkritisi Soal Data Dan Penanganan Covid 19, yang kurang transparan.
Hal ini disampaikan Ramlan Holdan, Sabtu (03/07/2021) di kantor DPW PKB Sumsel. Persoalan ini juga muncul, menyusul terjadi nya peningkatan jumlah pasien dan penyebaran pandemic Covid 19 memasuki angka yang sudah cukup mengkhawatirkan.
“Apalagi di Sumatera selatan yang tiap hari jumlah pasien Covid 19 meningkat”, timpal Ramlan ketika dibincangi terkait relevansi anggaran, kesungguhan pemerintah dalam penanganan yang tentunya melihat dalam kapasitasnya sebagai tokoh politik dan sekaligus yang pernah duduk menjadi anggota legislative DPRD RI itu.
Ramlan menilai semakin bertambah parahnya Pandemi covid 19 malahan berbanding terbalik dengan apa yang ada di masyarakat. Dalam pengamatan nya juga, sebagian masyarakat menganggap Pandemi ini hanya “lelucon dan konspirasi semata”.
“Dan masyarakat sepertinya tidak memperdulikan protokol kesehatan, malahan lebih berbahayanya ada bermunculan pemikiran – pemikiran yang menganggap Pandemi covid 19 ini sebagai “lelucon dan konspirasi semata”, ungkap Ramlan
Meski begitu, Ramlan mengakui semakin maju sebuah peradaban di masyarakat, maka pemikiran kritis pun semakin bermunculan dan semakin rakyat tertekan dengan keadaan pandemi ini, mereka (rakyat) malahan balik menuntut balik rasio rasio angka.
“Jadi jangan dipersalahkan jika yang ada di masyarakat, kita pertontonkan dengan keadaan “tak perduli” nya mereka karena tidak ada nya sajian atau kurangnya keterbukaan informasi, termasuk akan data pasien yang akurat dan juga kejelasan dalam penggunaan anggaran penanganan covid 19, “kata Politisi PKB Sumsel itu saat ditanya mengapa adanya sikap “acuh” yang muncul di masyarakat sementara pemerintah sendiri berjibaku menyelamatkan rakyat termasuk juga dengan menghabiskan anggaran sedemikian besar.
Ramlan menambahkan, “Minim nya informasi yang diterima masyarakat, termasuk juga data pasien yang kurang akurat dan juga data Klaster penyebaran, kemudian juga tidak jarang suatu daerah tiba dinyatakan zona merah tapi masyarakat kebingungan dari mana asalnya belum lagi kejelasan dalam penggunaan anggaran”, urai Ramlan.
Hal yang sangat disayangkan bagi Ramlan, anggaran yang sangat besar digelontorkan Pemerintah Pusat untuk tiap daerah, ternyata belum mampu menuntaskan masalah Pandemi covid 19.
“Mungkin saja beralasan bagi pemerintah pusat jika mulai mempertanyakan kinerja pemerintah daerah terkait penanganan Pandemi covid 19″, ucap Ramlan
Dalam kesempatan perbincangan ini pun ia menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah lebih mempriotaskan penanganan covid 19 ini dari pada pembangunan infrastruktur.
” Mudah mudahan pemerintah daerah terutama Pemprov Sumsel lebih mempriotaskan soal penanganan covid dari pada mendahulukan pembangunan infrastruktur, karena jauh lebih penting, menunda pembangunan infrastruktur tidak akan menghancurkan negeri, tapi membiarkan Pandemi ini berlarut larut sama saja membunuh “Bangsa”, masyarakat secara perlahan”, tegas Ramlan
Diakhir pembicaraannya Ramlan menyampaikan alasannya mendorong penanganan covid 19 merupakan “Maklumat Ketua Umum PKB” yang poin terpentingnya adalah memerintahkan kepada seluruh kader PKB yang menduduki jabatan strategis di pusat ataupun daerah bersiaga penuh atau fokus 100 persen dalam penanganan covid 19.
” Sesuai dengan Maklumat Ketua Umum PKB yang salah satu poin terpentingnya memerintahkan seluruh kader partai baik dipusat terutama yang menduduki jabatan strategis untuk mendorong dan bersiaga penuh serta fokus 100 persen membantu pemerintah untuk menyelesaikan penanganan covid 19, dengan harapan dapat segera melepaskan diri Pandemi ini”, tutup Ramlan (Irfan)