selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa selamat menunaikan ibadah puasa hari jadi kota pasuruanisra miraj hut oku selatan, hari jadi oku selatan

Lebih Jauh Tentang Pandangan Dan Kepribadian M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel

PALEMBANG, GESAHKITA COM–Nama M Oktafiansyah di Gedung DPRD Sumatera Selatan pasti nya sangat tidak asing lagi, selain memang sosok yang gampang bergaul artinya memiliki sifat easy going dan mudah  berkomunikasi dengan siapa saja, Engga sapaan akrab nya ini juga sangat menikmati itu.

“ Apa la artinya jika cuman bertegur sapa dan cuman senyum toh itu juga bagian dari ibadah, “singkat nya.

Hal tersebut ia ungkapkan usai acara Rapat Paripurna DPRD Sumsel, saat media ini dapat kesempatan bertemu langsung dengan Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sumsel itu, Senin, (12/07/2021)

Meski sekilas terbaca sosoknya bukan la juga yang terbilang santai atau parlente secara luar nya jangan dikira ia mememdam sifat bossy dalam artian suka perintah ini dan itu.

Bukan seperti itu, Engga yang memang sangat populer nama nya  bagi Dapil 7 Sumsel yakni Lahat, Pagaralam dan Empat Lawang ini pernah juga peroleh kepercayaan terpilih dia sebagai Anggota DPRD Empat Lawang pada periode 2011-2015 silam, mau nya juga ia meluangkan waktu sekedar bincang singkat terkait pandangan pandangan mungkin sangat dibutuhkan sekedar menjadi bacaan ringan media ini atau membawa pembelajaran tersimpan dibaliknya.

Engga yang mengaku menyukai berorganisasi  dan beriteraksi dengan banyak orang semenjak semasa kuliah, karena kata Engga dengan begitu kita akan banyak kawan  itu semakin bagus dan disitu la rasa kesenangan berorganisasi itu akhirnya timbul, maka menemukan ada passion (kesukaan) dalam berorganisasi hingga akhirnya tertantang masuk ke Dunia Politik.

Engga menyebutkan didalam diri seseorang yang berkiprah di dunia politik itu sangat kuat dengan pembangunan karakter kepemimpinan. Hal itu ia ungkapkan ketika ditanya mengapa dirinya tertarik ke dunia Politik.

M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel
M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel

Namun begitu ia tidak menampik bahwa belajar dirinya akan kepemimpian itu juga dari sang ayah. Meski sang mendiang kala itu dipercaya dengan berhasil membangun karir nya dari berbuat banyak ke masyarakat maka dengan modal itu juga berhasil dipilih masyarakat, “ungkap Engga.

Engga pun mengaku, “Tidak hanya berpangku tangan, Kala itu, “kenang nya, “tak segan segan berdiskusi dan terutama bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan prinsip seorang pemimpin itu baiknya seperti apa, “kata Engga ketika ditanya apa saja yang masih membekat ajaran orang tua dahulu yang saat ini masih dipakai ketika terjun didunia politik dan bahkan saat ini masih dipercaya sebagai wakil rakyat.

Dan beliau dulu mengatakan ketika kita menjadi pemimpin itu kita harus memikirkan sewaktu akhir masa kita tidak memimpin lagi, namun masyarakat masih mengenang kita dan kita terus dicari karena masyarakat merindukan kehadiran kita. Nah kita harus bisa menjadi pemimpin seperti itu, “lanjut Engga mengenang sosok mendiang sang Ayah.

Engga menambahkan, “beliau itu mengajarkan semua hal tentang kepemimpinan sehingga program dan perencanaan dia buat itu diakui, “ungkap Engga.

Sosok Engga ini bagi masyarakat sudah sangat familiar dengan Posture Ketokohan nya ini, wajar saja semenjak masa sekolahnya ia dapat gemblengan keras sebenar nya dari sang Ayah.

Sebab itu juga, ia pun sangat memahami betul bagaimana ia mampu  menempatkan diri pada wilayah kelompok masyarakat tertentu, di lapangan dan di masyarakat  dan juga forum komunikasi serta organisasi dan Partai.

“Sederhana nya, “ kata Engga, “Seperti hal nya ketika kapan saat  kita harus tampil secara Casual, memakai jas dan juga memakai batik,”ungkapnya sebagai analogi.

Engga menyebutkan ketika dirinya diundang anak anak muda untuk berdiskusi tentang kebangsaan, tentang kemajuan bangsa sebagai orang dipercaya untuk nahkodai DKW Garda Bangsa Sumsel ini, tentunya kawan kawan sedang butuh pencerahan.

M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel
M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel

Nah ini berarti disini lah role of resource itu mengaharuskan kita berani tegak dengan menyampaikan dimana kebenaran berbangsa itu harus kita sampaikan, “kata Engga yang peroleh Master Managemen dari Bina Darma Palembang ini.

Artinya meski begitu keras lingkungan yang diterapkan dalam keluarga oleh sang Ayah, Engga dapat menikmati hasil nya didikan serta prinsip prinsip yang kini mengalir di diri nya dan Engga pun membenarkan hal itu.

Salah satu nya kata Engga, mendiang Sang Ayah selalu menjadi panutan, misal nya saja, “Bagaimana membangun sesuatu itu untuk diri sendiri harus berpijak diatas kaki sendiri, sebab jika jatuh, diri sendiri la yang merasa dan orang lain tidak terbebani, kita kemudian tersadar agar bagaimana di kemudian hari tidak bakal jatuh lagi.

“Sebab sapi pun tidak mau jatuh ke  lubang yang sama, “begitu jawab nya dengan maksud betapa evaluasi itu selalu ada tersemat bagaimana leadership itu terbentuk dengan begitu.

Engga mengaku menjadi sempurna itu tidak gampang, namun menunggu menjadi sempurna baru berbuat itu hal yang salah, bahkan ia tegaskan salah besar.

Jika begitu, ditanya apakah dirinya  memakai apa yang  disebut orang Learning by doing dan ia pun sepakat, sebab katanya dengan percepatan yang ada di dunia saat ini, dia selalu mengingatkan kepada teman untuk tidak mau ketinggalan bahkan sedetik pun.

Coba kita perhatikan sebagai contoh ya, setahun dan kini memasuki tahun kedua dimana anak anak sekolah, ibu ibu rumah tangga serta para pendidik dengan keadaan pandemic, Eh mereka harus menjadi bisa dalam hal digital, dan apa yang salah dengan teori teori yang harus dilakukan secara penelitian, sementara keadaan yang memaksa. Jika kita mau sadar terkadang memang di dalam diri kita atau dalam organisasi  itu perlu membuat sebuah lompatan lompatan dalam berfikir dan bertindak,Urai Engga yang mengaku lulusan SMA Negeri 14 Palembang ini.

“Kesempurnaan itu hampir tidak ada, yang adanya kita mau berbuat apa tidak. Misalnya saja tidak harus menjadi kaya dahulu harus bersedekah atau harus menjadi pemimpin dulu baru berbuat, tidak harus seperti itu dan yang terpenting itu bagaimana diri kita ini dibutuhkan orang lain dan kita senang dengan melakukan itu karena bisa membantu,”kata Engga.

Engga yang  menyandang Strata satu Bidang Tehknik di Ibu kota Jakarta nampak selalu ada tulisan itu dibelakang namanya secara official, namun tidak la semudah  membalik kan telapak tangan segala nya butuh perjuangan, apa lagi di tanah rantau wajah ayah dan ibu selalu membayangi,”Nak kuliah kamu gimana”, belum lagi tugas dan mata kuliah permesinan serta segala hal kerumitan itu ia lalui ternyata membekas sebuah arti bagaimana tanggung jawab juga terbentuk pada Engga remaja yang tidak boleh hura hura.

M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel
M Oktafiansyah ST MM Sekretaris FPKB DPRD Sumsel

Sebab Tugas dan Tanggungjawab anak ketiga  dari 4 bersaudara ini harus dipanggul demi nama besar keluarga.

Maka dari itu, Engga pun tidak berlebihan jika mengatakan arti kehidupan itu sebenarnya adalah bagaimana ketika kepercayaan diberikan dan kita harus memegang nya erat erat.

Hal itu terwujud juga seperjalanan waktu, bersama pengalaman  didalam diri seorang Engga telah ditanam kebenaran kebenaran termasuk juga menyikapi kesalahan jika suatu saat salah dalam mengambil keputusan.

Engga pun secara pribadi berani membeberkan jika pengalaman adalah guru yang baik. Pada hal tertentu dia jadikan itu sebagai bahan evaluasi, untuk merenung bagaimana melangkah agar lebih baik lagi.

Hal itu ia ungkap saat ditanya jika seorang pemimpin itu harus bersikap seperti apa ketika sedikit salah dalam mengambil keputusan.

Namun begitu Engga mengaku sebelum melangkah segala sesuatu harus didahului dengan perencanaan sangat matang dengan pertimbangan pertimbangan.

Ditanya apakah juga dirinya selaku seorang pemimpin dalam berorganisasi yang suka melibatkan orang sekitar dalam mengambil keputusan, dan ia pun membenarkan itu hanya sebagai pandangan saja, dan bukan sebagai acuan.

“Artinya pandangan itu sebagai bahan bahan pertimbangan semata, selanjutnya keputusan yang kita sampaikan itu tidak terlepas dari orang sekitar kita juga. Karena Pendapat teman itu juga terkadang memiliki Power yang kuat. Jadi saya tidak terlalu menganut individualis dalam konteks ini, saya berusaha mencari tau, mempelajari dan menghasilkan sebuah rangkuman dan Insya Allah biasanya keputusan itu akan tepat adanya, “ urai Engga.

Karena bagi Engga didalam kepemimpinan berorganisasi sering ditemukan atau teruji nya seorang pemimpin itu disaat memberikan solusi.

“Disini Solving Problem kita harus benar benar mempuni selain bijaksana nya diri kita atau tidak, terkadang teruji, “beber Engga.

Menurut Engga kita harus mengindentifikasi masalah dan menimbang nya sehingga masalah itu bisa dipecahkan dan hasilnya bisa menguntungkan dipihak kita.

Sikap Low Profile secara kasab mata tertampak dalam obrolan singkat itu, pada diri Seorang Engga, sebab ia mengaku masih mau belajar dengan tak segan terkadang juga mau mau nya melakukan test case untuk mengukur dan mempelajari termasuk hal hal karakter dan dibalik karakter.

“Ya terkadang dengan berbicara seperti ini kita sudah dapat membaca raut, posture dan gesture ya bisa diketahui seperti apa sosok seoramg itu, “kata Engga blak blakan.

“Pembelajaran pada bagian ini, ungkapnya, “Tidak didapat dari bangku sekolah atau kampus namun dari pengalaman pengalaman ini lah. Dengan dipercaya sebagai pemimpin organisasi dan mengorganisir teman teman,”ungkap Engga betapa ia mengakui Organisasi dan Partai (PKB) membentuk dirinya sedemikian rupa.

Oleh sebab itu juga, bisa diprediksi kepercayaan Fraksi jatuh Kediri nya untuk memegang Posisi Sekretaris Fraksi PKB DPRD Sumsel bukan tanpa alasan yang kuat.

Engga yang mengedepankan kesantunan baik didalam berpolitik, apa lagi didalam sesama organisasi ini menjelaskan jika diri nya dinilai oleh sebagian sangat kritis itu salah besar.

“Sebab yang ada nya itu adalah soal kepercayaan dan ini lagi lagi soal kepercayaan. Sebab masyarakat memilih saya sebagai wakil mereka karena mereka percaya bahwa saya mampu mengatakan keinginan rakyat. Malah sebalik nya jika saya tidak menyampaikan apa yang rakyat kehendaki artinya saya berkhianat kepada mereka. Nah jadi saya pilih mana? Ya jelas dong saya harus pilih mereka wong saya harus berterimakasi karena masih dipercaya..!, “terang Engga.

Dan menambahkan, “Lagian ini pula garisan PKB yang harus kita jalankan berdiri diatas kebenaran untuk kebangkitan rakyat dan kebangkita bangsa,”timpal Engga.(*)

Teks : Irfan

Editor : Arjeli Sy Jr

 

Leave a Reply