hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo

SARIMUDA, PETARUNG TAK KENAL KATA MENYERAH

Sebuah Apresiasi Terhadap Semangat Juang Sang Petarung

PALEMBANG, GESAHKITA COM–Ada yang mengatakan tingkat intelektualitas seseorang itu bisa dilihat dari warna tulisan, sejauh mana keliaran kata kata ia mainkan sebebas bebas nya menjadi representasi utuh dari emosional, rasa tersimpan serta rasional yang ia miliki sesaat jari jari sang penulis terkoneksi dengan komponen tersebut dan juga sangat terpaut dengan waktu tertentu dalam waktu yang bersamaan pula.

Seperti hal nya apa yang ada di universe (alam Raya) ini ide yang terbentang seperti tak pernah habis dalam menulis, namun mood (selera) menjadi dorongan maka jangan mau menahan hal itu, sebab jika terlepas susah digali lagi.

Suparman Romans, yang merupakan Presidium LKKPPD Prov. Sumsel dalam sepekan terakhir ini sedang berada pada ketinggian selera nya, entah kenapa begitu belum sempat dibincangi secara khusus.

Namun begitu, diksi diksi yang tercurah bisa bisa nya redaksi menangkap kejujuran bahasa yang Bang Parman sapaan akrabnya ini sampaikan, karena siapa membantah sebuah karya bakal menjadi catatan tersendiri karena rasa, emosi dan rasio terpaut menjadi satu.

Mengawali tulisan nya ini, lantang saja ia tuliskan, “Kali ini inspirasi saya muncul saat memilah-milah siapa tokoh berikutnya yang akan saya tulis setelah HD dan AN,katanya dengan mencomot diksi “Tokoh” dibalik kalimat itu, lalu ia akhiri dengan 2 (dua) buah abbreviation (singkatan) HD dan AN dan sekilas bernuansa sensasional.

Memang harus begitu, harus bernilai atraktif dan dia tidak mau juga mengatakan bahwa tulisan tersebut merupakan tulisan dia “ketiga” kali nya atau maksud Bang Parman urutan adalah bilangan masih mampu dihitung, sementara dalam bacaan ini terlintas ia ingin membuang jauh hitungan hitungan meski ia tanpa malu malu memasukan juga kata “Memilah-milah”

Nah pembahasan diatas hanya semata bentuk apresiasi terhadap Tokoh Pemuda, yang juga saat ini merupakan Sekretaris KONI Sumtera Selatan dalam tulisan ke 3 kali nya ini ia memberi judul,SARIMUDA, PETARUNG TAK KENAL KATA MENYERAH. Lalu menjadi anak judul nya, (Sebuah Apresiasi Terhadap Semangat Juang Sang Petarung),”tulis Bang Parman, Selasa (13/07/2021)

Suparman Romans, (Sumber Photo Credited Tribun Sumsel)
Suparman Romans, (Sumber Photo Credited Tribun Sumsel)

Suparman Romans melanjutkan tulisan nya ini dengan mengatakan, “Dan tanpa ragu saya memilih nama H. Sarimuda (SM). Apa esensi yang ingin saya ungkapkan kepada pembaca dari ketokohan seorang SM ?

Padahal boleh dibilang predikat “spesialis runner up” sering diistilahkan oleh sebagian tokoh tokoh politik kepada beliau.

“Ya, jika dilihat dari rekam jejak politik SM memang kelihatannya Dewi Fortuna belum berpihak padanya. Empat kali mengikuti kontestasi pilkada kota Palembang, SM gagal merebut puncak kekuasaan tertinggi sebagai Walikota,”ungkap Bang Parman.

Sambungnya, “Bahkan pada Pilwako tahun 2013 beliau “nyaris” memenangkan kontestasi tersebut, namun ternyata takdir menentukan lain”

Dalam kesempatan ini juga Bang Parman menegaskan, “Saya tidak akan mengulas secara mendalam tentang kronologis perjalanan politik SM, karena dulu diberbagai media sudah banyak yang mengulasnya,”bebernya.

Lalu mengatakan, “Namun saya lebih tertarik untuk memahami jiwa petarung SM, yang seakan memiliki “nyawa rangkap” didalam kancah perpolitikan di Sumsel maupun di kota Palembang,”kata Bang Parman.

Kemudian menguaraikan maksudnya dengan menyebutkan, “Seorang petarung pastinya memiliki nyali macan. Didalam kamus hidupnya tidak mengenal arti kata,”Takut” atau gentar. Bahkan seolah SM tak ada matinya dalam kancah politik. Meski beberapa kali mengalami kekalahan, SM selalu bangkit lagi dan tetap survive(bertahan),” begitu urai Bang Parman sepertinya sangat menguasai apa Makna Petarung yang dimaksud untuk seorang SM.

Dia pun dengan lantang secara blak blakan mengatakan tentang apa yang ia lihat dan rasakan dengan mata dan kepala nya tentang sosok yang secara diam diam ia kagumi ini (SM) dalam sisi yang berbeda dengan mengatakan, “Jujur, tidak banyak tokoh yang memiliki nyali macan dan mental baja seperti SM. Oleh karena itu siapapun patut memberikan rasa hormat dan respek kepada beliau sebagai petarung sejati,”tulis Bang Parman kali ini.

“Dan satu lagi kelebihan SM, “sambungnya, “Yakni kemampuannya menggalang massa pendukung yang militan. Tentu kita masih ingat  dengan organisasi sosial  kemasyarakatan FAKEM (Forum Amal Kematian) yang dibentuk oleh SM, maka SM berhasil membangun jaringan yang mengakar dan solid,”tulis Bang Parman ingin menyampaikan bahwa tak banyak tokoh pada tahun tahun itu betapa melayani apa yang dibutuhkan masyarakat kala itu sebenarnya di diri SM sudah memiliki itu.

Menurut Bang Parman, ”Aktifitas sosial yang dilakukan FAKEM mampu menarik simpati masyarakat luas di kota Palembang,”ungkap Bang Parman seperti menguraikan sejarah dan rekam jejak Kiprah FAKEM di Kota Palembang kala itu tak boleh dipandang sebelah mata.

Lebih lanjut dijelaskan Bang Parman, “FAKEM mampu memobilisasi warga untuk kepentingan perjuangan politik SM, dan mampu mengimbangi pergerakan politik incumbent yang notabene bertumpu pada kekuatan mesin politik birokrasi,” ungkap Bang Parman yang mengulaskan apa la artinya incumbent jika tidak bisa berbuat banyak untuk rakyat dan FAKEM mampu mencuri peluang itu dalam arena Perpolitikan daerah ini, kala itu.

Beberapa kali Bang Parman menyimpan pesan kata Qada dan Qadar dalam tulisan nya ini dengan menyebutkan, “Sayang, sekali lagi sayang, Dewi fortuna belum berfihak kepadanya,”Bang Parman menimpalkan.

“Lantas apakah SM tenggelam dengan beberapa kegagalan karir politiknya,”lanjut Bang Parman dengan tandanya tanya tegas.

Kemudian membantah dengan mengatakan, Tidak !, justru saat ini SM kembali menunjukkan jati dirinya sebagai tokoh mumpuni yang mampu bangkit dari keterpurukan,tegas Bang Parman mengungkapkan apa yang ia lihat saat ini.

Bang Parman lebih lanjut mengatakan bahwa Banyak kalangan tokoh tokoh di sumsel yang angkat topi terhadap SM, dimana saat ini beliau mendapat kepercayaan dari gubernur HD untuk memegang kendali perekonomian di kawasan Tanjung Api Api sebagai dirut PT. Sriwijaya Mandiri Sumsel.

“Kawasan yang sangat strategis sebagai pintu gerbang perekonomian Sumsel dimasa depan,”urai nya.

“Dengan berbagai pengalaman baik dibidang pembangunan infrastruktur, bisnis, politik dan sosial, maka sosok SM merupakan sosok yang kapabel untuk mampu mengubah wajah tanjung api api menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api Api yang juga diberikan otoritas untuk mengelola serta mengatur transportasi batu bara melalui track khusus,  kerjasama dengan PT. KAI,sambung Bang Parman.

Pada bagian akhir tulisan nya ini Bang Parman lagi lagi menyampaikan bentuk apresiasinya terhadap sosok SM ini dengan mengatakan, “Dan sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang menaruh respek terhadap beliau, saya memberikan apresiasi dan dukungan moril, semoga SM mampu mengemban misi mulia tersebut,”ungkap nya mengandung harapan.

Bang Parman pun kali ini menyebutkan keterlibatan Takdir lagi dibalik sebuah ungkapan dengan mengatakan, “Memang sejatinya, kesuksesan bisa datang dari mana saja, dan kadang tak dapat diprediksi,”paparnya.

Lalu menghaturkan doa, “Doa saya semoga Pak Sarimuda tetap diberikan kesehatan lahir dan batin untuk terus memberikan karya dan pengabdian terbaik bagi pembangunan di Sumsel,kata Bang Parman.

Seraya mengatakan, “Terima kasih Pak SM karena telah memberikan warna yang kuat dalam perpolitikan di Sumsel dan khususnya Kota Palembang,” sebut Bang Parman.

Dan mengakhiri nya dengan menulis, “Satu kalimat apresiatif buat beliau ‘ Politik tanpa kehadiran SM maka akan terasa hambar”. “Salam Takzim,” tutup Suparman Romans, Presidium LKKPPD Prov. Sumsel(*)

Teks : Suparman Romans

Editor : Arjeli Sy Jr

Uploader : Irfan

Tinggalkan Balasan