TOKYO, GESAHKITA COM — Mikel Oyarzabal membantu Spanyol melaju ke semifinal kedua dalam hanya satu bulan. Brasil dengan pasti Berjaya pada melaju ke upaya final.
Bermodalkan dengan skuad muda, sepak bola putra Olimpiade tidak memiliki status Kejuaraan Eropa atau Copa America.
Olimpiade Tokyo masih menawarkan kesempatan bagi negara-negara untuk mengumpulkan piala tahun ini. Spanyol dibawa oleh Pantai Gading ke perpanjangan waktu sebelum menang 5-2 pada hari Sabtu
Sekarang skuad Spanyol yang lebih muda akan berharap untuk menemukan cara melewati Jepang, yang dibawa ke adu penalti oleh Selandia Baru sebelum memenangkan adu penalti 4-2
Sementara Peraih medali emas di kandang sendiri pada tahun 2016, Brasil melanjutkan pertahanan gelarnya dengan kemenangan 1-0 atas Mesir yang diamankan oleh tendangan mendatar Matheus Cunha pada menit ke-37.
Gol itu dibuat oleh Richarlison, yang telah diizinkan oleh klub Liga Premier Everton untuk melakukan tugas ganda di luar musim, setelah berada di tim yang kalah dari Argentina di final Copa America tiga minggu lalu. Mesir tidak diizinkan membawa pemain dari liga top Inggris seperti Brasil – terutama striker Liverpool Mohamed Salah sebagai salah satu dari tiga pemain di atas usia 24 yang diizinkan di kompetisi putra.
Bagi Brasil, berdiri terus berani mencapai pertandingan berikutnya pada hari Selasa pekan depan akan berhadapan dengan Meksiko, yang menggulingkan Korea Selatan 6-3 dengan sepasang gol dari Henry Martín.
Meski begitu, Spnyol harus tetap waspada, sebab Spanyol sendiri nyaris tersingkir setelah Oyarzabal melewatkan kesempatan untuk membawa mereka unggul tepat sebelum Max-Alain Gradel membawa Pantai Gading unggul pada menit pertama perpanjangan waktu.
Tapi Rafa Mir berhasil menyamakan kedudukan untuk Spanyol dua menit kemudian, baru saja masuk dari bangku cadangan. Di perpanjangan waktu, handball Eric Bailly memenangkan penalti yang dikonversi Oyarzabal. Dan itu adalah kesimpulan yang jauh lebih mulus berkat dua gol lagi dari Mir untuk menyelesaikan hattrick untuk penyerang Wolverhampton itu.
Seperti halnya yang pernah menakutkan bagi Jepang, yang harus mengandalkan kiper Kosei Tane menyelamatkan penalti dari Liberato Cacace dan melihat Clayton Lewis meleset dari sasaran sebelum pemenang adu penalti dari kapten Maya Yoshida.(henafri/ari)
