PALEMBANG, GESAHKITA COM–Berdoa Berusaha dan Bertawakal 3 (tiga) Suku Kata sedikit banyak mewakili jalan mulus sebagai dorongan yang memilki power (Kekuatan) bagi pria Tampan kelahiran kelahiran 29 September 1986 ini.
Dia adalah Muhammad Arfani sosok pemuda yang sebenarnya sangat tidak asing keluar masuk pintu Pemeritahan Kota Palembang di era Walikota 2 (dua) Periode Edi Santana Putra.
Bukan karena ia seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ia tidak juga sebagai kontraktor atau rekanan Pemkot Palembang kala itu, mengingat usia sangat muda masih sebagai mahasiswa.
Namun talenta pada bagian tertentu menata event event besar orang orang kepercayaan Pemkot merasa ada yang kurang nya tanpa sentuhan Arfani remaja pada masa itu.
Namun roda waktu terus berputar, publik Palembang khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil III) sempat terkaget namun tak merasa diherankan, sebab Fani sapaan akrab sempat lenyap lebih dari 1 (satu) dekade tau tau tampang keren nya menghiasi sepanjang wilayah dan jalan jalan di Kecamatan Ilir Timur I dan Ilir Timur II.
Ya dia didaulat Partai Nomor 3 Besar Indonesia yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai Calon Legislatif (Caleg ) DPRD Kota Palembang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) masa bakti 2019-2024.
Mungkin dalam catatan sejarah hidup seseorang banyak menyimpan kisah yang tak sempat ditulis yang pada dasar nya sayang jika dipendam begitu saja, sebab ada banyak pembelajaran sebenarnya bisa dijadikan surih tauladan kah atau bisa dijadikan contoh untuk generasi selanjutnya, dan siapa menyangkah jika dikemudian hari ini juga bisa bisa menjadi biang evaluasi dalam hidup seseorang dan siapa mengetahui itu.
***
Selepas Magrib, roda matic kembali bereaksi kali ini ia mulus saja angkut penunggang setianya berhasil mencapai pelataran parkir Arista Hotel tepat di seberang Palembang Icon.
Kopi Hitam sepasang diorder pada loby bebas asap pilihan yang tepat, guyonan dan bincang ringan pun diungkap sebagai pembuka cair nya suasana santai malam PPKM level 4 kota Palembang, Senin, (22/08/2021).
Ketat sekali perlakuan Arista, namun tidak membikin kita tidak nyaman, waitress ramah bertubuh jenjang tiba tiba tawarkan menu minuman.
Ungkapan “ Don’t Judge a book from the Cover” atau Jangan melihat sesuatu dari luar nya saja, selalu terngiang berangkat dari situ juga maka redaksi tidak mau kehilangan moment, puluhan media sudah memberitakan pelantikan Pengganti Antar Waktu (PAW) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Palembang Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) telah dilaksanakan.
Pertanyaan awal pun diutarakan ke Muhammad Arfani yang merupakan bungsu dari 5 (lima) bersaudara itu, Anda tentu nya saat ini diliputi dalam suasana bahagia sebab apa yang anda cita citakan untuk menjadi Anggota dewan tercapai sudah.
Dengan singkat ia menjawab, “Alhamdullilah dan dengan Bismillah juga segala keyakinan itu diawali,”kata Muhammad Arfani.
Dan juga menjelaskan dalam prinsip hidup berbekal keyakinan, maka jika memang jalan nya tiba bahwa Allah maha mengetahui yang terbaik buat kita dan Allah memberikan itu, “ kata Pria yang mengakui tidak terlalu ngotot atau bernafsu untuk meloloskan keinginanan keinginan tertentu melalui jalan jalan yang tidak dibenarkan oleh ajaran Rasulllulah.
Jika kita mundur sedikit kebelakang, pertanyaan dilanjutkan dengan ingin mengetahui, awal masuk atau maju sebagai Caleg dan bisa dikatakan nominator dalam kancah perpolitikan di Dapilnya itu, inspirasi nya dari siapa dan motivasi anda apa sebenarnya?.
Fani yang mengaku mengalami juga yang namanya pasang surut kehidupan ini dan menuturkan jika di kalangan tokoh politik Sumatera Selatan sebenarnya dirinya tidak merasa canggung semenjak puluhan bahkan belasan tahun silam sudah sangat akrab dengan mereka.
Dan tentu saja cara para politisi bercengkrama di masyarakat bahkan sesama pengurus satu partai atau di luar partai bagi Fani adalah hal yang juga ia jalani.
Dan dari pengamatan malam itu memang terbentuk sudah di diri Muhammad Arfani yang baru saja pekan kemarin resmi dilantik itu.
“Sedari dulu saya suka nya bergaul, dan dengan pergaulan itu lah saya memahami dan sepakat jika mata uang yang paling berlaku dimana mana adalah ‘kejujuran dan kesetiaan,” kata Fani yang juga menguraikan bahwa persahabatan itu bisa menerima kita apa adanya meski dalam susah atau dalam keadaan lagi dalam posisi berada.
Sambungnya, “Dan saya meyakini hal itu dan saya sangat menyukai dengan hal hal ‘observasi’ (pengamatan) yang baik dan cocok buat saya, maka saya adopsi yang tidak baik saya tidak pakai, “ ungkap nya.
“ Lalu jika itu terkait inspirasi sebenarnya datang dari siapa ?,” sela nya seperti membalik kan pertanyaan itu kembali.
“ Sebenar nya bukan dari siapa siapa, inspirasi yang baik itu datang dari dalam diri kita, dan segala sesuatu jika memang sudah diniatkan dengan bertahajud meminta jika saya direstui untuk ini dan itu maka saya sangat yakin jika Allah yang mengizinkan cepat atau lambat maka akan dikabulkan, “jelas Fani masih di loby bebas asap Arista Hotel Palembang.
Tak dipungkiri besar dan kerdil nya seseorang itu dari pengalaman dan bagaimana penataan pribadi yang kuat itu bersamaan dengan pola dan cara ia tempuh tentu akan melahirkan pandangan tersendiri.
Muhammad Arfani yang besar dari keluarga yang Agamais ini juga mengingatkan untuk tidak berprasangka buruk dengan kebesaran tuhan. Arfani meyakini apapun yang terjadi pada hari ini Pandemi Covid 19, ia memastikan akan ada nya rencana ilahi.
“Kita tidak mengetahui itu dan artinya jika pemimpin Negara kita atau kepala daerah melarang ini dan itu ya turuti saja kan mereka juga ditakdirksan memimpin kita saat ini, “ungkap Fani tegas.
“Saya pada prinsipnya melakoni kehidupan ini tetap berpegang pada hal yang Haq atas kebesaran Allah dan saya sangat meyakini itu, selesaikan la apa yang diwajibkan ke kita lalu meminta “ ujar Fani lagi yang gemar mengerjakan shalat sunah taubah ini.
Sambungnya, “Sebab dimuka saya sudah sampaikan pasang surut kehidupan itu semesti nya menjadi evaluasi bagi kita, sebagai orang beragama. Allah menyampaikan yang sederhana itu adalah meminta ampun kepada nya (Allah SWT) dan meminta maaf kepada orang yang kita berbuat salah dan dengan begitu keseharian kita berasa plong (tak terbebani), seperti kita curhat gitu, tapi ini kita curhatnya kepada yang Mimiliki kehidupan ini, “ urai Fani.
“Dan walaupun belum terkabulkan, jangan menyerah terus la meminta, “imbuhnya.
Artinya Anda tidak menyukai dendam? Pertanyaan ditimpalkan ke dia Seperti itu. “Betul, dan maklum serta memaafkan harus kita utamakan namun tetap waspada, “singkat Fani yang juga membeberkan bahwa ‘maaf’ yang sebenarnya itu dengan perbuatan bukan sebatas di mulut.
Perbincangan dengan Muhammad Arfani memang tidak terarah pada planning posisi dia di Komisi II DPRD Kota Palembang, namun lebih kepada pandangan pandangan bermuatan inspirasi diharapkan menjadi pembelajaran kaula muda millennia bagaimana menatap masa depan secara Agamais sesuai dengan ajaran Rasullulah SAW.(*)
Teks : Irfan
Editor : Arjeli Sy Jr