PALEMBANG, GESAHKITA COM– Program studi (Prodi) Pendidikan Olahraga Universitas Bina Darma (UBD) Palembang menggelar International Confrence yang disebut dengan nama “2nd International Conference on Education and Sport Science” (2nd Incess 2021).
Dalam kegiatan 2nd Incess 2021 tersebut turut juga dihadirkan sejumlah narasumber dari berbagai negara dan diikuti oleh sebanyak 340 peserta, Sabtu, (21/8/2021).
Turut menjadi narasumber dari berbagai negara diantaranya Profesor. Ben Dyson, Ph.D (Department of Kinesiology at the University of North Carolina at Greensboro. USA), Profesor. Jerome Angelitud Porto, Ph.D (University of Santo Tomas, Institute of Physical Education and Athletics, Metro Manila. Philipine), Profesor. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd (Dean of the Faculty of Sports Science Universitas Negeri Semarang. Indonesia).
Kemudian juga Profesor. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd (Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Indonesia). Atchara Purakom, Ph.D (Department of Physical Education and Sport, Faculty of Education and Development Sciences, Kasetsart University, Kamphaeng Saen Campus Thailand), Dr. Roszita Ibrahim (Faculty of Medicine Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia)
Ketua pelaksana yang juga dosen di Universitas Bina Darma, Muslimin, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan yang mengusung tema The Role of Sports Science and Technology in Learning Physical Education Sports and Health in the Era Digitalization, berfokus pada pengembangan pengetahuan para pendidikan khususnya bagi para dosen dan guru dalam menghadapi era digital sehingga dapat mampu memanfaatkannya dalam situasi darurat pandemi.
“Pada dasarnya seminar ini dilakukan untuk menampung dan mengembangkan pengetahuan para pendidik terutama dosen-dosen dan guru-guru mengenai bagaimana menghadapi era digital dan memanfaatkannya pada situasi pandemi seperti sekarang ini sebagai pembelajaran Jasmani dan Olahraga,” jelasnya, Sabtu (21/8).
Lebih lanjut dia mengatakan pendidikan olahraga itu lebih banyak pembelajaran fisik dari pada teori. Sehingga bagaimana narasumber memberikan masukan atau pengetahuan tentang bagaimana pemanfaatan digital itu untuk pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dan dikampus.
Selain itu, Muslimin juga turut menjabarkan terkait materi apa saja yang diberikan enam pembicara dari lima negara, yakni USA, Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand, tersebut.
“Materi pertama disampaikan oleh narasumber dari Amerika, dia memberikan pembelajaran soal pendidikan olahraga, khususnya Jasmani. Kemudian ada dari Semarang, menerangkan implementasi strategi of pshysical education pada era digitalisasi, yang terdiri dari pemanfaatann digitalisasi sebagai pembelajaran pendidikan jasmani terutama pada pembelajaran yang berbasis teknologi digital untuk diterapkan disekolah maupun dikampus,” tambahnya lagi.
Pembahasan yang sama turut disampaikan juga oleh empat pemateri lainnya, hanya saja terdapat penambahan edukasi yang disesuaikan dengan bidang masing-masing speakers.
Senada dengan penuturan Muslimin, narasumber yang berasal dari Thailand yakni Atchara Purakom, Ph.D (Department of Physical Education and Sport, Faculty of Education and Development Sciences, Kasetsart University, Kamphaeng Saen Campus Thailand), yang menekankan materi pada hot education, innovation in virtual learning atau bagaimana pembelajaran virtual ditengah pandemi ini seperti yang dirasakan oleh Indonesia.
Dalam kesempatan itu juga, Prof Atchara Purakom menyampaikan bagaimana model-model pembelajaran virtual terutama tentang pendidikan jasmani.
“Sementara itu, Dr. Roszita Ibrahim yang merupakan utusan sekaligus pembicara dari negara Tetangga Malaysia (Faculty of Medicine Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia) sebelum nya Doktor Roszita Ibrahim menjelaskan konteks pandemi Covid-19 ini agar dapat menumbuhkan peluang baru bagi kesehatan Jasmani,”ungkap Muslimin
“Sedangkan, pada sesi akhir Prof. Firmansyah Idris, imbuhnya, “Dapat giliran untuk menjelaskan implementasi Ilmu Pengetahuan dan Tehknologi (Iptek) pada pendidikan olahraga,” terangnya.
Diketahui darinya, kegiatan serupa sudah pernah dilakukan juga di tahun sebelumnya, hanya saja antusiasme peserta tidak sebanyak tahun ini. Kegiatan ini juga terdiri dari dua rangkaian, yakni Konferensi pemahaman materi yang diikuti oleh seluruh peserta dan seminar presenter.
“Acara yang berlangsung mulai pukul 08.30 sampai 16.30 WIB ini terdiri atas dua sesi, yakni konferensi yang diisi oelh enam pemateri seblumnya dan kedua yakni pemaparan artikel oleh sebanyak 28 orang berdasarkan hasil penilitian atau kita menyebutnya sebagai presenter,” paparnya lagi.
Terakhir dia turut menginformasikan, bahwa beberapa peserta turut aktif tidak hanya berasal dari mahasiswa UBD saja, tapi juga diikuti dari berbagai negara.
“Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 493 yang tercatat di googleform. Tetapi untuk yang hadir secara virtual tadi 312 orang dan untuk presenter ada 28 presenter. Dan itu pesertanya pun berasal dari berbagai negara yang latar belakangnya tidak hanya dari pendidikan olahraga,” pungkasnya.
Akan adanya kegiatan tersebut, Rektor Universitas Bina Darma, Dr Sunda Ariana MPd MM menyebutkan rangkaian kegiatan ini meningkatkan kualitas dan pemahanan civitas akademika di lingkungan Bina Darma. Doktor Sunda pun mengucapkan syukur serta memberi apresiasi atas sukses nya acara tersebut.
“Alhamdulillah selamat ya..” kata Sunda seraya menandaskan, “Kegiatan ini berjalan sukses dan diikuti peserta dengan antusias,”singkatnya.(ril/irf)