Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
pilkada hut ri hut ri

Pemdes Durian Daun Kembali Realisasikan RTLH Sebanyak 5 Unit

BANYUASIN, GESAHKITA.COM — Pemdes Durian Daun Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin mulai melakukan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 5 unit. Pembangunan Bedah Rumah Tidak Layak Huni ini bersumber dari Dana Desa (DD) pada semester kedua Tahun Anggaran 2021.

“Tahun 2021 ini yang menjadi skala prioritas kita dari Pemdes Durian Daun akan melakukan bedah Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 10 unit Rumah, namun pada semester kedua ini baru 5 unit Rumah yang kita realisasikan dengan ukuran 4×6 persegi, dan untuk yang 5 unitnya lagi nanti pada semester ketiga,” kata Suhendra, Selasa (7/09/2021).

Menurut Pj. Kades Durian Daun Suhendra, S.Sos., M.Si,. Bahwa sesuai dengan hasil Musdes dan telah ditetapkan di APBDes, untuk Tahun 2021 ini Pemdes Durian Daun akan melakukan bedah Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 10 unit Rumah yang sudah menjadi skala prioritas.

“5 unit Rumah yang akan dibedah tersebut yakni Rumah milik Adi Wijaya, Asri Daiman, Hadisa, Arpin Nadi, dan Saparudin.” Anggaran bantuan bedah Rumah ini dalam satu unit rumah sebesar Rp.17.500.000, 00, dan dari sejumlah dana tersebut dimana Rp. 2.500.000,00 untuk upah tukang, sisanya untuk belanja matreal,” kata dia.

Sementara Korcam Kecamatan Suak Tapeh Febri Wansyah, ST mengatakan, bahwa bedah rumah tersebut sudah sesuai dengan amanat peruntukan Dana Desa (DD) yang sebagian untuk pemberdayaan dan pembangunan dalam hal infrastruktur.”Infrastruktur artinya luas, ini infrastruktur pemukiman dan rumah tidak layak huni yang jadi objek,” ungkap Febri.

Bedah rumah tersebut, menurut Febri dapat dianggarkan dengan Dana Desa melalui program fasilitasi peningkatan kualitas rumah tidak layak huni.” Bantuan Pemdes untuk bedah rumah ini lebih banyak dalam bentuk material bahan bangunan, sedangkan untuk tenaga perbaikan rumah dilakukan oleh masyarakat,”ucap dia.

Febri menegaskan dana dari Pusat ini merupakan stimulan agar masyarakat bisa memperbaiki rumahnya. Memang diakuinya, dana Rp 17.500.000,00 tidak bisa membangun rumah dalam kondisi bagus, sehingga diperlukan swadaya “Memang diutamakan pembangunan bedah rumah ini sebenarnya melalui swadaya,”pungkasnya.(Ind).

Tinggalkan Balasan