BANYUASIN, GESAHKITA COM–Lahan lebak di Desa Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin dengan luasnya 1300 hektar yang dikelola 21 kelompok tani dengan produksi saat ini 4,2 ton per hektar gabah kering giling tanpa olah tanah dan tanpa pemupukan.
Untuk ekstensifikasi pertanian masih bisa dilakukan karena masih terdapat 250 hektar lahan tidur yang belum di kelola.
Hal tersebut terungkap dimana dalam kunjungan kerja Bupati Banyuasin bersama Gubernur Sumsel , Rabu (8/9/2021) menyaksikan langsung Panen Raya padi IP 100 dilahan Lebak milik Gabungan Kelompok Tani Bayur Berseri Desa Rantau Bayur Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin.
Dalam sambutanya Bupati Banyuasin H Askolani melaporkan kepada gubernur bahwa sawah lebak masyarakat Desa Rantau Bayur ini berproses secara alami tanpa olah tanah dan pemupukan dengan produksi 4,2 ton per hektar. Dan musim tanamnya hanya satu kali dalam setahun.
” Artinya, kalau ada sentuhan teknologi, produksi masih bisa ditingkatkan menjadi 10 ton dan bisa dua kali tanam. Maka saya dan masyarakat sangat berharap bantuan pak gubernur untuk masa depan pertanian di Kecamatan Rantau Bayur ini, “harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rantau Bayur mengatakan lahan yang di panen sebanyak 50 ha lahan sawah di panen oleh Gubernur Sumsel dan Bupati Banyuasin, di Desa Rantau Bayur, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin,
Tanzirin ismail , Kepala Desa Rantau Bayur juga berpesan kepada masyarakat Desa Rantau Bayur untuk menjaga dan memanfaatkan alsintan bantuan dari Gubernur Sumsel tersebut.
“Alsintan belum ada, namun akan segera diusulkan permintaan alsintannya, saya berpesan agar masyarakat menjaga dan memanfaatkan alsintan bantuan sehingga bisa digunakan dengan waktu yang lama,”Ucapnya.(ril/irfan/ind)