JAKARTA, GESAHKITA COM—Aku adalah makhluk berada pada ketinggian kekuasaan bersenjata pentungan dan ribuan jampi jampi yang dengan bebas aku memilih jampi mana saja semauku saat aku mulai memukul yang tersuguh dihadapanku.
Pentungan dan jampi jampi tidak sepasang itu saja, aku harus mengenakan kemban terbuat dalam kegelapan sehingga aku tak perlu menatap apa yang tersuguh dihadapan ku berlama lama sebab memang selain ruang gelap tak butuh cahaya pencerahan.
Belum lagi memang sudah menjadi kebiasaan tugasku, hanya berdasarkan suara suara saja, aku pasti dengan sangat mudah sekali mengenal suara suara melalui telinga ku saja, sedangkan hati serta nuraniku sudah lama beku sebelum aku menerima mandat sebagai pemegang pentungan dan jampi jampi.
Aku tak peduli ada yang bilang berdasarkan jampi jampi lain jika pekerjaan ku yang terbiasa di ruang gelap maka diakhir hidup kelak, aku juga akan mendapatkan dunia kehidupan yang gelap pula, dan aku tidak pernah memperdulikan itu, sebab yang terpenting aku bisa memuaskan diriku hidup saat ini saja, malahan aku sangat menikmati itu.
Ketika aku mulai memegang pentungan dalam genggaman lalu mulut ku komit kamit dalam sejenak maka suguhan dihadapan ku gemetar, glegar glegar glegar teramat puas sekali berasa saat itu.(*)
Penulis : Gelap