hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo

Gagasan Dosen Untuk Gerakan ‘Urban Farming’ Didukung LP2M Unsri

PALEMBANG, GESAHKITA COM–Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Sriwijaya Palembamg mendukung gagasan dosennya mengembangkan pertanian urban (Urban Farming) secara mandiri, menggandeng mahasiswa, dan masyarakat umum.

Untuk mendukung pengembangan pertanian urban, dosen difasilitasi melakukan penelitian dan budidaya serta pengabdian kepada masyarakat, kata Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).

Pertanian urban merupakan  praktik budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan di dalam atau sekitar kota.

Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).
Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).

Dengan mengembangkan pertanian urban diharapkan tersedia  bibit tanaman yang sesuai di lahan perkotaan, menjamin tersedianya bahan pangan, dan mengurangi ketergantungan distribusi pangan dari daerah lain, kata Syamsuardi.

Sementara dosen pertanian Unsri Prof.Benyamin Lakitan  pada kesempatan itu menjelaskan, di lahan pekarangan rumahnya dikembangkan pertanian urban sebagai tempat penelitian mahasiswa S1 hingga S3.

Lahan pekarangan rumahnya yang terbatas dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan aneka jenis tanaman sayuran serta tanaman obat-obatan.

Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).
Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).

Sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan lele dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi pot apung.

Kemudian sebagian lahan lainnya dimanfaatkan untuk tanaman sayuran yang belum banyak di pasaran namun cukup banyak diminati masyarakat seperti caya, kale, talas, bayam merah, pakcoy, dan ‘swiss chard’ tanaman satu famili dengan bayam, serta ada juga ginseng dan porang.

Bagi masyarakat yang ingin mengetahui cara mengembangkan pertanian urban, dirinya terbuka untuk membantu memberikan penjelasan dan mengajari praktiknya, kata Prof.Benyamin.

Sementara sebelumnya Sekda Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan pihaknya berupaya mengembangkan warung tani untuk mengatasi kemiskinan di kota dengan 107 kelurahan dalam wilayah 18 kecamatan itu.

Melalui warung tani diharapkan dapat memotivasi masyarakat di lingkungan sekitar menjadi pemasok hasil pertanian dari tanaman sendiri memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong di kawasan permukiman.

Selama ini lahan di pekarangan rumah dan lahan kosong yang ada di sekitar kawasan permukiman hanya sebagian kecil produktif, kebanyakan lahan tersebut dibiarkan ditumbuhi rumput dan menjadi semak belukar yang dapat menimbulkan kekumuhan.

Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).
Suasana Saat Ketua LP2M Unsri Dr.Syamsuardi ketika melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kompetitif di lahan pertanian urban Prof.Benyamin Lakitan di Palembang, Kamis (7/10).

Untuk memanfaatkan lahan tersebut bisa melakukan penanaman sayuran dan aneka tanaman yang bermanfaat atau dibutuhkan masyarakat sehari-hari dengan menggunakan pot atau ember.

Melalui warung tani dengan konsep membangun strategi sektor pertanian, perdagangan, dan pasar berjenjang mulai wilayah kelurahan hingga kecamatan diharapkan dapat mengurangi kantong kemiskinan, katanya.

Untuk tahap awal, rencananya program tersebut dikembangkan di dua kantong kemiskinan dalam wilayah Kecamatan Kertapati dan Seberang Ulu (SU) II Palembang.

Untuk mendapatkan dukungan masyarakat dalam menjalankan program tersebut, pihaknya berupaya menyosialisasikan ke dua kecamatan itu, kata Sekda Palembang.

Sementara Ketua Komunitas Jurnalis Pertanian Sumsel Arjeli menilai program yang digagas Pemkot Palembang itu cukup bagus sesuai dengan konsep pertanian perkotaan (pertanian urban) yang sudah mulai digalakkan banyak kota di dalam dan luar negeri.

Untuk mengembangkan pertanian urban, pihaknya siap memberikan sumbang saran melalui forum diskusi (FGD) dan Pemkot Palembang bisa meminta dukungan pakar pertanian dari Kampus Universitas Sriwijaya, Prof.Benyamin Lakitan yang telah lama mengembangkan pertanian urban di pekarangan rumahnya dan sebagai tempat penelitian mahasiswa S1 hingga S3, kata jurnalis pemerhati pertanian itu.(irf)

Tinggalkan Balasan