BANTEN, GESAAHKITA COM—Akibat baku hantam, 2 (dua) orang mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) terpaksa dirawat medis yang mana baku hantam dan penganiayaan oleh sesama rekannya terjadi di Bursa Kuliner, Jalan Raya Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan, Banten.
Salah satu rekan korban, SN, menuturkan penganiayaan itu dialami Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HMTE) dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Manajemen (HMM) Unpam.
Akibat emosi memuncak, maka peristiwa penganiayaan tak terbendung hal tersebut menyusul juga diduga berawal dari kekesalan KBM (keluarga besar mahasiswa) Unpam terhadap dua organisasi mahasiswa atas tersebarnya flyer penolakan dan larangan aksi demo pada 7 Oktober 2021.
“Akibat flyer itu, ketua HMTE Unpam kemudian menjadi incaran dari KBM Unpam. Karena dianggap menghalang-halangi aksi mereka,” ucap SN dikonfirmasi, Senin, 11 Oktober 2021.
SN mengatakan, sebelumnya pertemuan antar mahasiswa Unpam dari organisasi mahasiswa (ormawa) berbeda di Bursa Kuliner itu untuk mengklarifikasi dan menjernihkan persoalan sebelumnya.
“Sebenarnya kami adakan diskusi bersama KBM dan ormawa terkait masalah ini di kantin bursa sebrang kampus. Kami kirim 3 perwakilan yang dihadiri oleh ketua umum HMTE dan ketua Hima manajemen. Sampai kemudian terjadi perselisihan,” ucap dia.
Dari yang awalnya diskusi berjalan tenang, tiba -tiba pihak mahasiswa KBM menggebrak meja dan mengeroyok serta menyerang beberapa rekannya.
“Ketum HMTE ada luka di bagian Kepala, sementara Ketum HMM di lengan,” beber SN lagi.
Penjaga kedai makanan di Bursa DE, menerangkan ada dua orang yang mengalami luka akibat pengeroyokan dan penganiayaan itu.
“Pertama kali saya lihat langsung ada keributan. Ada suara teriak-teriak dan langsung terjadi keributan. Saya lihat mereka saling kejar, saling banting, saling pukul yang saya lihat begitu,” ucap dia.
Atas keributan itu, sejumlah barang milik Bursa Kuliner yang ada di sebrang Kampus Unpam itu mengalami kerusakan. DE mengaku tak melihat benda tajam dari perkelahian itu.
“Tapi ada korban bocor di kepala mungkin dipukul atau dibanting pakai pot besar,” terangnya.
Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanudin, mengungkap pelaku penganiayaan dan pengeroyokan terhadap mahasiswa Unpam sudah ditangkap. Pelaku berjumlah tiga orang.
“Sudah ditangkap. Jumlahnya dua atau tiga,” terang Kapolres.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, aksi kekerasan antar mahasiswa Unpam itu terjadi setelah organisasi mahasiswa yang ada dalam kejadian tersebut berniat melakukan pertemuan.
“Jadi sebelumnya mereka janjian di bursa kuliner. Terus abis itu ribut disitu. Digebukin,” ungkap Iman.
Dari keterangan awal yang diperoleh, aksi penganiayaan itu dilakukan para pelaku dengan barang-barang yang ada di lokasi bursa kuliner tersebut.
“Saya dengar sih pakai barang- barang yang ada disitu saja. Lukanya di kepala, luka sobek,” terang Iman.(edi)