idul fitri, dprd kabupaten pasuruan

Tentang 7 Program Lubuk Karet Bangkit Diusung Malyadi Nomor 5

BANYUASIN, GESAHKITA COM— Dengan mengusung 7 program unggulan Lubuk Karet Bangkit Berkeadilan dan Sejahtera. Yakni Pemerintahan Terbuka Berbasis Digital, Infrastruktur Bagus, Lubuk Karet Terang, Lubuk Karet Sehat, Lubuk Karet Cerdas, Petani Bangkit dan Lubuk Karet Religius.

Hal tersebut setidaknya menjadi Visi dan Misi Calon Kepala Desa Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin,Malyadi SH MSi dengan Nomor 5.

Seperti diketahui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Banyuasin 17 November mendatang, bakal digelar secara serentak melalui sistem manual maupun elektronik voting (e-voting). Termasuk Pilkades Lubuk Karet Kecamatan Betung, diikuti oleh lima pasang calon kepala desa.

Mulyadi juga merupakan Mantan Ketua PK KNPI Betung ini menjelaskan, 7 program unggulan yang dia usung berpedoman dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 Tahun 2016. Tepatnya pasal 9 tentang perincian kewenangan yang ditugaskan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi atau Pemerintah Daerah Kabupaten Kepada Desa.

Masih dalam paparan nya tersebut, terkait 7 Progaram ia usung cakupan juga meliputi penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. “Selanjutnya UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa menegaskan tujuan pembangunan desa, ialah meningkatkan kualitas hidup manusia,  meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi kemiskinan,” ungkap nya.

Bukan hanya itu, dalam kesempatan ini juga Malyadi bahkan menyampaikan, 7 program Lubuk Karet Bangkit pun mengacu dengan 7 Program dan 12 Gerakan Banyuasin Bangkit, Bupati Banyuasin H Askolani  SH MH dan Wakil Bupati Banyuasin H Slamet SH. “Termasuk Sistem Development Goals (SDGs) Desa yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Desa, jelas dan tegas arah pembangunan desa harus mampu menuntaskan berbagai permasalahan yang ada di desa,” cetus dia.

Maka dari itu, Alumni Pascasarjana Universitas Taman Siswa Palembang ini optimis, hal itu akan dapat dicapai jika pemerintah desa mampu melakukan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal dan pengelolaan Sumber Daya Alam(SDA) dan lingkungan hidup berkelanjutan ramah lingkungan.

Sosok Malyadi yang tak jarang mengamati perkambangan pembangunan baik itu di daerah nya itu,  maupun di daerah lain, maka dia berani menyimpulkan akan kebutuhan masyarakat yang berpacu dengan perkembangan saat ini.

“Pemerintahan terbuka berbasis digital, kita tekankan pelayanan administrasi cepat dan ramah. Pendataan angka angkatan kerja masyarakat, keterbukaan informasi pembangunan melalui website resmi milik pemerintah desa. Insyaallah partisipasi aktif masyarakat dan kontrol Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Desa kita akomodir, demi terwujudnya penyelenggaraan roda pemerintahan pro rakyat,” terang dia.

Selain itu terkait program infrastruktur bagus, Malyadi bertekad menuntaskan rumah tidak layak huni. Pasalnya dia menemukan puluhan rumah tidak layak, tersebar di 3 dusun dalam wilayah Desa Lubuk Karet. Kemudian pembangunan pasar desa yang modern dan refresentatif, pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) modern untuk pemuda.

“Lubuk Karet Terang kita tuntaskan permasalahan warga tidak punya listrik, kemudian pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di setiap sudut jalan dan lorong. Lubuk Karet Sehat kita fokuskan pencegahan kasus stunting, jaminan pangan bagi warga lansia dan anak yatim. Pengadaan ambulance desa menjadi salah satu prioritas, disamping mendorong beroperasinya pusat kesehatan masyarakat 24 jam,” beber dia.

Untuk program Lubuk Karet Cerdas, Malyadi mendorong PAUD berkolaborasi dengan TPA dan BKPRMI. Petani Bangkit dia mendorong pengolahan nanas menjadi berbagai produk usaha masyarakat, mendirikan pusat oleh-oleh khas Banyuasin asal Lubuk Karet diinisiasi oleh PKK Desa.

“Kita fasilitasi petani dan nelayan memperoleh fasilitas yang dibutuhkan, pemanfaatan lahan rawa ramah lingkungan untuk pertanian sawah. Budidaya ikan dan udang tambak, sangat berpotensi dikembangkan,” tegas pengurus KTNA Banyuasin ini.

Terkait Lubuk Karet Relegius, Malyadi mendukung kegiatan keagamaan. Keberadaan masjid dia harapkan menjadi pusat pembinaan imam, muadzin dan qori. Kegiatan Ikatan Remaja Masjid (Irmas) digiatkan, demi menangkal kenakalan remaja dan menciptakan generasi emas Lubuk Karet Bangkit.

“Saya optimis 7 program unggulan Lubuk Karet Bangkit dapat terwujud, apalagi adanya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak dan ditopang perencanaan tepat dan terukur. Saya mengajak masyarakat Lubuk Karet jangan golput, 17 November nanti datanglah ke TPS dan gunakan hak pilih. Pilihlah yang terbaik sesuai hati nurani karena dalam bergama saja tuhan tidak memaksa, apalagi dalam pemilihan kepala desa masyarakat bebas menetukan pilihan,” tandanya. (indera)

Tinggalkan Balasan