MUARADUA, GESAHKITA COM—-Berbicara tentang kopi di Sumatera selatan tentu pasti banyak orang mengatakan kopi tertentu yang berasal dari kabupaten tertentu saja yang terkenal, tapi tahukan kita jika di Provinsi yang kaya dengan minyak dan gas alamnya juga ada tahukah kita? Bahwa Sumsel sebagai provinsi yang memiliki perkebunan terluas di Indonesia
Hal ini dibuktikan dari data dinas perkebunan provinsi Sumatera selatan ada 250.198 Hektarare dengan produksi 191.081 ton biji kopi yang tersebar di 12 kabupaten, termasuk di kabupaten Oku Selatan yang selama ini hanya sebagai destinasi wisata alam.
Kabupaten Oku selatan tidak hanya menyimpan keindahan alam yang tentu saja menyimpan potensi perkebunan kopi yang sangat potensial, dan hal ini juga di buktikan dengan luas 5.494 km persegi 70.799 Hektarare adalah perkebunan kopi dengan jumlah produksi biji pertahunnya sebanyak 39.935 ton biji kopi.
Namun sangat disayangkan selama ini selama ini hasil kopi ranau banyak diluar provinsi seperti provinsi lampung, sehingga kurang menerima manfaat dari keuntungan perkebunan kopinya.
Berawal dari keprihatinan nasib para petani kopi kabupaten Oku selatan, Afrizal yang merupakan pemuda asli ranau mulai berpikir keras untuk menciptakan sebuah peluang baru membantu petani kopi di daerahnya agar bisa menerima manfaat dari hasil perkebunannya.
” Melihat banyak petani kopi didaerah kabupaten Oku selatan yang menjual hasil biji kopinya ke provinsi lampung tentu saja membuat keprihatinan bagi kami penduduk lokal, karena sangat merugikan BB para petani disebabkan kurangnya keuntungan dan manfaat dari penjualan tersebut”, kata Afrizal
Dilanjutkan Afrizal, Berangkat dari situlah para penggiat kopi di Kabupaten Oku selatan mulai mencari solusi atas krisis tersebut, dengan berani untuk membentuk suatu wadah yang menberikan edukasi kepada para petani agar bisa mengola dan menjual hasil biji kopinya sendiri.
” Para penggiat kopi di Kabupaten Oku selatan tentu saja tidak tinggal diam melihat keadaan seperti ini pada awal tahun 2019, kami para penggiat dan petani kopi sepakat untuk bekerja sama mencari solusi agar para petani kopi mampu mengola dan menjual biji kopinya sendiri”, ungkapnya
Diakui Afrizal, Dalam perjalannya memang tidak semudah membalik telapak tangan tentu saja banyak hambatan dan pihak yang menghalangi perjuangan kami terutama para tengkulak yang selama ini merajalela.
” Tentu saja dalam perjalanan memang tidak semudah membalik telapak tangan, tentu saja banyak hambatan dan pihak yang menghalangi perjuangan kami terutama para tengkulak yang selama ini merajalela”, ungkap Afrizal
Menurut Afrizal pada awal 2020 disaat pandemi menjadi tonggak bersejarah bagi komunitas kami terbukti banyak petani kopi mulai berani mengelola dan memproduksi kopinya sendiri dengan berani membuat brand (Merek) sendiri.
” Tahun 2020 barulah hal positif hasil dari perjuangan kami dibuktikan dengan semakin banyak para petani yang berani mengelola dan memproduksi hasil kopinya sendiri bahkan ada yang sudah memiliki brand (merek) sendiri”, ujarnya
Dengan melihat keberhasilan kerja tim ini, akhirnya Afrizal pun memutuskan untuk membuat brand kopinya sendiri (Kopi Afro) yang saat ini mampu menembus penjualan pasar domestik di Indonesia.
” Dengan perkembangan pasar kopi akhirnya saya (Afrizal) memutuskan untuk membuat brand kopi ssndiri yaitu kopi Afro yang tentu saja menyajikan hasil olahan biji kopi robusta terbaik khas danau ranau, dan alhamdulillah saat ini sudah menembus penjualan pasar domestik di Indonesia, dan tentu saja ini adalah awal bangkitnya petani dan produk kopi di kabupaten Oku selatan provinsi Sumatera selatan khususnya”, tegasnya
Pada akhir pembicaraanya Afrizal juga menyampaikan ucapan terima kasih dan harapannya kepada pemerintah kabupaten Oku selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera selatan yang selama ini mendukung dan mempermudah petani kopi baik dalam pengembangan dan perizinan.
” Terima kasih pada pemerintahan kabupaten Oku selatan dan pemerintah provinsi Sumatera selatan yang selama ini mendukung dan mempermudah petani kopi dalam pengembangan dan perizinan sehingga mampu menjadi mandiri, dan diharapakan terkhusus pemerintah provinsi mengadakan event bertaraf nasional bahkan internasional mengenalkan kopi asli Sumatera selatan”, tutup Afrizal (Irfan)