PALEMBANG, GESAHKITA COM–Penemuan 5 nisan kuno bertulisankan Arab Melayu oleh sejumlah pekerja PT Waskita saat melakukan penggalian Untuk gg pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) , tepatnya di Komplek Pertokoan Tengkuruk Permai Blok C, Rt 17 Kelurahan 17 Ilir, Palembang pada Kamis (13/1) malam terus menjadi pembicaraan masyarakat kota Palembang.
Nisan kuno tersebut tepatnya ditemukan di tengah jalan antara Toko Edward Hanger dan JNE.
Atas inisiatif warga setempat dan juga pekerja kini nisan kuno tersebut sudah ditimbun kembali ditempat ditemukannya.
Sejarawan Palembang Kemas Ari Panji bersama aktivis lingkungan Sumsel Ali Goik, youtuber Mang Dayat bersama rekannya meninjau langsung lokasi dan bertemu dengan saksi mata Upit Sari Mana Wati (50) atau yang sering dipanggilan Kupek, Minggu (16/1).
Kemas Ari mengaku dirinya telah membaca aksara arab melayu yang ada di batu nisan tersebut. Hanya saja satu nisan yang bisa terbaca.
“Salah satu nisan bertulisan arab melayu bertuliskan ‘Faqod Intiqolad Illa Rohmatullahil Abror Nyiaji Nadirah Binti Kiyai Abdul Aziz Falembani’ yang apabila diartikan ‘telah berpulang ke Rahmatullah Nyiaji Nadiroh Anak Kiyai Abdul Aziz orang Palembang’,” kata Kemas Ari Panji.
Menurut dosen UIN Raden Fatah ini, melihat dari bentuk kuburannya mengacu ke kesultanan. Tapi kalau sultan awal pakai kayu seperti Sultan Abdurrahman masih pakai kayu.
Tapi sejak SMB II sudah menggunakan batu. Ini diperkirakan abad ke 19, artinya bukan diabad ke 17.
“ Temuan ini bisa menghubungkan dengan Kraton Kuto Cerancangan, pembangunan Masjid Lamo,” katanya.
Dia bersyukur saat kelokasi bertemu dengan orang yang tepat yaitu Upit Sari Mana Wati (50) atau yang sering dipanggilan Kupek yang menjelaskan awal penemuan nisan kuno tersebut.
“Anak Beliau (Kupek) bernama Rido yang memviralkan poto awal nisan tersebut, kita terima kasih, untungnya kalau nisan itu diangkat pasti tidak keruan, malam sudah ada yang nak minta nisan itu, kabarnya, akhirnya nisan itu dikubur kembali,” katanya.
Upit Sari Mana Wati (50) atau yang sering dipanggilan Kupek mengatakan, bahwa pekerja yang mengali untuk galian IPAL menemukan nisan kuno tersebut.
Lalu ia berinisiatif untuk mencuci nisan tersebut agar bisa terbaca dan difoto oleh anaknya.
“Nisan tersebut saya bersihkan dan dicuci menggunakan sikat piring. Awalnya pada pukul 22.00 ditemukan tiga nisan, kemudian pada pukul 23.00 ditemukan satu nisan lagi dan satu lagi tidak tergali namun terlihat,” kata Kupek ketika ditemui di lokasi , Minggu (16/1) sore.
Masih kata Kupek yang sudah berusia 50 tahun ini, jadi total yang terlihat ada lima nisan kuno. Nisan tersebut ditemukan saat digali dengan kedalaman kurang lebih tiga meter.
Setelah dibersihkan yang ada namanya hanya tiga, sisanya tidak ada namanya. Lalu Kupek menyuruh anaknya, Rido memfoto nisan tersebut, dengan harapan ada yang bisa membaca tulisan dibatu nisan tersebut.
“Kemudian saya inisiatif untuk meminta pekerja yang mengali agar dikembalikan saja ditempatkan yang ditemukan. Doakan saja, ijin kita hanya cari makan di sini,” kata Kupek yang sehari-hari berjualan minuman di Pasar 16.
Sementara itu Marni yang lapak jualanya tepat diatas ditemukannya nisan kuno mengatakan, bahwa selama ini mereka tidak tahu kalau disitu ada nisa terkubur.
“Saya jualan sudah puluhan tahun, tapi kalau di lokasi ditemukannya nisan ini baru 1 tahunan. Alhamdulillah selama ini jualan lancar dan rezeki masih lancar,” kata Marni yang sehari-hari jualan sepatu.(agk)