MUARADEUA, GESAHKITA COM— Akses jalan kecamatan Tiga Dihaji menuju 8 Desa rusak parah yang sangat membutuhkan perbaikan yang sangat serius dari pihak pihak yang berkepentingan.
Para pengguna jalan yakni masyarakat di 8 Desa sangat kesulitan saat ini untuk keluar masuk daerah tersebut, sebab sepanjang 7 Km jalan tersebut terdapat lobang, genangan lumpur sehingga kendaraan roda dua pun sulit melalui nya.
Dari pantauan di lapangan didapati titik awal kerusakan yakni di Desa Peninggiran Sampai ke Desa Sukabumi Pauh sepanjang 7 kilometer titik terparah terdapat Di Desa Surabaya, Desa Kota Agung hingga Desa Sukabumi Pauh Kurang Lebih 5 Kilometer.
Bagi Masyarakat di 8 Desa jalan tersebut sangat vital dan satu satunya untuk keluar masuk ke pasar atau ke Kota terdekat, termasuk untuk akses kesehatan ke rumah sakit, sekolah dan segala macam kebutuhan sehari hari hanya melalui jalan ini.
Rusak nya jalan tersebut melalui penelusuran media ini berlangsung sudah cukup lama, sudah berlangsung 3 tahun lebih yang sebelum nya tidak seperti ini artinya masyarakat aman aman saja menggunakan jalan ini.
Belakangan masuknya atau semenjak dimulainya projek Pembangunan Waduk Tiga Dihaji yang diketahui proyek tersebut termasuk proyek raksasa yakni proyek pembangunan didanai APBN semenjak tahun 2018.
Al (35) warga desa Surabaya, saat ditanya di lokasi rusak jalan tersebut mengatakan rusaknya jalan tersebut membuat diri nya kerepotan. Dia juga menuturkan tak jarang orang orang tua dan pengguna jalan lainnya mengalami kecelakaan saat melalui jalan tersebut.
Zaenal selaku ketua Forum Kades saat ditemui di lokasi menuturkan rusak nya jalan tersebut akibat keluar masuk alat alat berat menuju dan keluar pengerjaan Waduk Tiga Dihaji.
Dia juga mengatakan awal nya pihak pihak yang terlibat (Kontraktor dan Sub Kontraktor) dalam pembangunan pernah berjanji secara lisan untuk memperbaiki jalan namun hingga bertahun tahun warga desa nya dan desa yang melalui jalan tersebut menjadi susah dan repot akibat jalan rusak dan tidak ada sentuhan perbaikan sedikit pun dari para pengguna anggaran bernilai Triliunan Rupiah ini.
“Semua ini kami lakukan semata-mata keluhan dari masyarakat terutama Desa Saya yang sangat terdampak akibat jalan rusak ini. Saya berharap semoga komitmen perusahaan di jalan kan jangan sampai ada tindakan diluar nalar kita, masyarakat bisa bertindak tegas, “sambungnya.
Hingga berita ini diturunkan para pihak kontraktor dan sub kontraktor ditemui di lapangan belum ada yang bisa ditemui dan buka suara. (henafri)