PALEMBANG, GESAHKITA COM—Hari Pers Nasional diperingati setiap tanggal 9 Februari, diambil dari tanggal lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 1946. Hari Pers Nasional ditetapkan Presiden Suharto pada 1985 melalui Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional.
Menurut Undang – undang Pers no 40 tahun 1999, Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.
Pada awal berdirinya pers melakukan kegiatan Jurnalistiknya disiarkan hanya melalui media cetak, (Koran, Majalah dan Tabloid) dan melalui siaran radio dan televisi, namun seiring berkembangnya teknologi, kegiatan jurnalistik sudah melepaskan dirinya dalam batasan dan berkembang melalui jaringan internet serta media sosial (media online, Facebook, instagram, twiter dan lain lain)
Dengan perkembangan yang begitu pesat, peran seperti apakah yang diambil pers melalui kegiatan jurnalistik, untuk kehidupan sebuah negara?.
Hal inilah yang dijelaskan Ramlan Holdan ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera selatan, Rabu (09/02/2022).
” Memperingati Hari Pers Nasional (HPN), tentu saja DPW PKB Sumsel memberikan apresiasi kerja rekan rekan yang mengabdikan hidupnya pada dunia jurnalistik,” kata Ramlan
Dilanjutkan Ramlan, Selama ini pers melalui kegiatan jurnalistiknya sudah menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia mulai dari zaman penjajahan hingga saat ini, mungkin di zaman penjajahan merupakan sarana informasi satu arah, namun sangat berbeda untuk saat ini, pers melalui kegiatan jurnalistiknya tidak hanya menjadi tempat informasi tetapi juga menjadi sarana komunikasi 2 arah.
” Perjalanan panjang pers sejak zaman penjajahan yang dijadikan salah satu sarana mencari informasi perkembangan pada saat itu, sekarang menjelma menjadi sebuah wahana tidak hanya mencari informasi, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan jurnalistik melalui jaringan internet seperti media online yang selalu menyediakan kolom ataupun website untuk dimanfaatkan para pembacanya untuk berkomentar atau berkomunikasi secara langsung melalu chat, ataupun melalui sosial media (Facebook, Twiter, Instgram, dan lain – lain) bahkan yang saat ini menjadi trend kegiatan Jurnalistik melalui Youtube”, urai Ramlan
Dalam kesempatan ini pun dijelaskannya bahwa dengan perkembang pers dan kegiatan jurnalistik saat ini tentu saja diperlukan kontrol atau peraturan agar tidak terjadi penyimpangan.
“Tidak seperti saat ini banyak kegiatan jurnalistik yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, seperti berita bohong (Hoax), pastinya ini akan membahayakan keutuhan dan kesatuan sebuah negara. Maka dengan perkembangan pers dan kegiatan jurnalistik nya saat ini, tentu saja diperlukan kontrol atau peraturan agat tidak terjadi penyimpangan”, tegas Ramlan
Tidak sampai disitu Ramlan holdan juga menyampaikan bahwa pers melalui kegiatan jurnalistiknya merupakan bagian dari Bangsa Indonesia sejak dahulu.
” Tanpa Adanya Pers dengan Kegiatan Jurnalistiknya, Bangsa Indonesia Susah Dikenal Oleh Bangsa Lain, “imbuhnya.
Sebab itu dia berpendapat bahwa sudah sewajarnya pemerintah kedepannya lebih memperhatikan jaminan keamanan , karena tidak jarang ditemukan kasus intimidasi kepada rekan – rekan jurnalis.
“Maka pers dengan kegiatan jurnalistiknya merupakan bagian dari Indonesia sejak dahulu, jadi sudah sewajarnya pemerintah kedepannya lebih memperhatikan jaminan keamanan, karena tidak jarang ditemukan kasus intimidasi kepada rekan – rekan jurnalist, dan diharapkan dengan memperingati Hari Pers Nasional (HPN) pers dengan kegiatan jurnalistiknya tetap menjadi yang terdepan mencerdaskan bangsa demi menjaga keutuhan NKRI,” tutup Ramlan Holdan (Irfan)
