PALEMBANG, GESAHKITA COM—H Eddy Yusuf SH MM bin Abdullah Manjan kembali ke Rahmatullah Mantan Bupati OKU Priode 2003-2008 ini meninggal Selasa (8/3) pukul 08.25 di RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja dan langsung dibawa ke rumah duka di Jalan PMD nomor 1 Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang dan dimakamkan di Pemakaman di Puncak Sekuning.
Edddy Yusuf meninggalkan isteri Suzzana Farianty SE AK dan tiga orang anak masing-masing Gilang Ramadhan, Garlan Ramadhan dan Garsyah Ramadanty dan tiga orang cucu.
Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn saat mendatangi rumah duka, mengaku kalau Eddy Yusuf merupakan salah satu Pangeran dari Kesultanan Palembang Darussalam bergelar Pangeran Adipati Eddy Yusuf dimana gelar tersebut diberikan oleh ayahhandanya yaitu Raden Haji Muhammad Sjafei Diradja Bin Raden Abdul Hamid atau biasa dikenal Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) III Prabu Diradja (Alm) saat Eddy Yusuf menjadi Bupati OKU.
“ Kami memiliki kedekatan emosional dan banyak kenangan-kenangan bersama , saya yakin beliau orang yang baik , Insya Allah mudah-mudahan ditempat oleh Allah SWT di tempat yang baik,” katanya.
Kehilangan Eddy Yusuf, SMB IV menyebut Sumsel kehilangan tokoh yang memang pembangunannya terasa dan maju.
“ Pak Eddy Yusuf banyak mensuport banyak kegiatan , banyak sekali kemajuan-kemajuan , walaupun saat itu pak Eddy Yusuf posisinya sebagai Wakil Gubernur tapi ketia Eddy Yusuf menjadi bupati OKU banyak sekali kemajuan-kemajuan dan prestasi Eddy Yusuf, kita sangat kehilangan sosok pemikir-pemikir dan tokoh-tokoh seperti pak Eddy Yusuf,” katanya.
Hj Suzzana Farianty istri almarum H Eddy Yusuf Suzzana menceritakan, bahwa Eddy Yusuf pada Jumat pagi pergi ke Baturaja karena ada urusan pekerjaan. Lalu pada Senin malam dikabari oleh drivernya bahwa pak Eddy Yusuf magnya kambuh.
“Namun karena memang tidak tertahankan akhirnya ke rumah sakit. Saya dikabari Selasa pagi pukul 6.00 bahwa bapak di rumah sakit, saya siap-siap mau ke Baturaja. Tapi pukul 8.30 dikabarkan lagi bahwa bapak meninggal,” ceritanya.
Menurut Suzzana, yang memberikan kabar bahwa Eddy Yusuf telah meninggal dari adik iparnya. Untuk itu ia pun tidak jadi ke Baturaja dan menunggu di rumah duka.
Dikabarkan bahwa almarhum Eddy Yusuf sudah berangkat dari Baturaja menuju ke Palembang.
Sedangkan dr Hj Herwati SPM ( kakak kandung Eddy Yusuf ), mengatakan, Eddy Yusuf dilahirkan di Baturaja tanggal 4 Desember 1955 dan tutup usia juga di Baturaja.
“Tidak ada firasat ataupun tanda-tanda Eddy Yusf akan pergi untuk selamanya, kedatangan ke OKU untuk menghadiri acara resepsi anak temannya. Datang ke OKU hari Jumat ( 4/2) sore, seperti biasa kalau pulang ke OKU, Eddy Yusuf akan bersilaturahmi dengan kerabat dan teman-teman lamanya. Ngopi-ngopi dan ngobrol sampai larut malam,” katanya.
Lalu sebelum dibawa ke rumah sakit Eddy Yusuf Minggu (6/3) malam mengeluh sakit perut karena magnya kambuh. Namun lama kelamaan sakitnya semakin serius dan langsung dilarikan ke RS St Antonio pada pukul 21.05.
Kondisi Eddy Yusuf terus memburuk pagi harinya langsung dibawa ke RSUD Dr Ibnu Sutowo Baturaja karena pertimbangan peralatan medis rumah sakit pemerintah ini lebih lengkap. Masuk ke RSUD Dr Ibnu Sutowo pukul 08.05, namun rupanya takdirnya sudah sampai pukul 08.25 Eddy Yusuf wafat.
Eddy Yusuf lalu dibawa ke rumah duka di Kelurahan Kemelak Bindung Langit Kecamatan Baturaja Timur Kabupaten OKU dibawah pengawalan polisi didampingi Sekda OKU Dr H Achmad Tarmizi dan keluarga. Jenazah disemayamkan di rumah kediaman Eddy Yusuf, untuk dilakukan prosesi pengurusan jenazah mulai dari memandikan dan dikafani.
Selanjutnya pihak keluarga diwakili dr Hj Herawati SPM menyerahkan jenazah kepada pemerintah Kabupaten OKU. Selanjutnya jenazah dilepas keberangkatannya oleh Plh Bupati OKU H Drs Edward Candra HM dan ribuan masyarakat OKU.(agk)