JAKARTA, GESAHKITA COM—Aku memilih untuk tidak bermusuhan dengan mu, sebab engkau tidak pantas menjadi musuh bagi ku, karena jika tidak aku akan menanggung resiko menjatuhkan diriku untuk sederajat dengan mu.
Bagi segelintir engkau pantas dihormati kerena kedudukan dan pangkat mu, namun tidak bagi ku karena aku tidak melihat pangkat dan kedudukan mu dan itu tidak berlaku dalam kamus penilaian ku terhadap dirimu, dan kamus itu kamu tidak pernah mengetahui sebab kamu tidak mengenal aku.
(Diam memikirkan kalimat selanjutnya, membayangkan perilaku beberapa…)
Aku melihat kemahiran mu menjatuhkan musuh musuh dengan cara cara mu yang kotor, seolah olah engkau terbaik dengan menghardik kesalahan kesalahan dan juga minus poin dari seseorang yang engkau anggap bakal menjadi competitor (pesaing) bagi mu.
Engkau tidak sadar engkau pikir orang tidak mengetahui itu, dan engkau salah, bahwa mereka mengetahui yang tidak engkau ucap itu yang sesungguh nya wujud dari tindak tanduk mu.
( Diam memikirkan kalimat selanjutnya…)
Aku belum menemukan satu kata atau prasa untuk tipikal seperti ini. Mungkin keterbatasan ku mengingat kata atau prasa yang tepat untuk personality seperti dirimu.
Namun Jika didifiniskan personality seperti itu mungkin agak mendekati dengan seseorang yang menutupi kekurangan dengan menonjolkan diri nya, dan bahkan mencari cari kelemahan orang lain serta tidak pernah mengakui kekurangan.
(Diam memikirkan kalimat selanjutnya…)
Karakter seperti ini banyak ditemukan dimedia social, suka suka enjuk diri. Sebab itu aku tidak terkaget kaget zaman ini zaman menonjolnya karakter seperti itu, cuman kemasan atau packing dan ornament nya saja yang berbeda.
Kebaikan dari karakter ini menurut para ahli adalah cara cara orang bersosialita, biar banyak yang mengenal nya sebab itu untuk menjadi terkenal zaman ini bisa bisa nya membuat banyak sensasi akan banyak disuka dan diikuti sehingga lahir apa yang disebut orang “celebrity Instagram” (Celegram) dan banyak yang sukses menapak karir dari flatform ini. Hal tersebut dinilai positif dan setiap Negara ada para celegramya.
(Diam memikirkan kalimat sinkronisasi kalimat pembuka dengan penghujung tulisan sebab sudah 300 kata lebih..)
Jadi pendapatku bahwa aku bukan lah musuh mu apalagi musuh abadi bagi mu itu jauh panggang dari api. Karena aku tidak pantas engkau musuhi karena aku bukan pencari ketenaran seperti mu yang tidak berujung. Sama seperi tulisan ini juga tidak berujung.
Penulis : Angin
