Faktor Penyebab Jalan Berlubang Kudu Kamu ketahui..!

Foto dok gesahkita
Foto dok gesahkita

SURABAYA, GESAHKITA COM—Hingga saat ini dirasa di tiap daerah di Indoensia diguyur hujan hingga saat ini. Meski sudah melewati panca roba hingga pertengahan Maret ini, Musim hujan belum beranjak pergi.

Akibatnya juga sejumlah daerah di Indonesia masih banyak didapati jalan berlubang maka berpotensi membahayakan pengendara karena tertutup air.

Rasa nya perlu lah untuk mengupas sejenak sebenarnya apakah penyebab dari jalan berlubang tersebut…?

Ditelusuri dari banyak sumber ternyata ada banyak faktor penyebab Jalan Berlubang, antara lain:

1. Beban Volume Lalu Lintas

Tidak bisa dipungkiri bahwa peningkatan beban volume lalu lintas sangat berpengaruh faktor terjadinya kerusakan jalan, karena pada saat perancangan perkerasan jalan, tentunya akan dirancang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku (SNI).

Hal ini paling umum ditemukan pada perkerasan lentur atau aspal, itulah mengapa perkerasan aspal memerlukan biaya pemeliharaan yang lebih besar, namun kerusakan jalan akibat meningkatnya volume lalu lintas pada perkerasan jalan beton juga bisa terjadi, terlebih jika selalu dilalui oleh kendaraan berat seperti truk yang bermuatan berlebih.

2. Sistem Drainase yang Buruk.

Pentingnya mengatur atau membangun Sistem Drainase yang baik, sebab dari sejumlah jalan rusak karena tidak didukung oleh drainase yang baik. Menurutnya secara prinsip air itu harus secepat mungkin dialirkan supaya tidak menimbulkan genangan di badan jalan.

Hampir seluruh wilayah Indonesia kerab terjadi banjir dan saat banjir, air yang menggenang dalam waktu sebentar di jalan saja dapat mengakibatkan kerusakan pada jalan dan juga berlubang.

Terlebih jika jalanan digenangi dalam waktu yang lama seperti ketika banjir, atau bahkan disertai kemacetan, dan dilewati berbagai kendaraan berat.

Faktor diatas akan semakin memperparah kondisi perkerasan jalan jika perkerasan jalan sudah mengalami kerusakan seperti munculnya retakan.

Itulah mengapa adanya sistem drainase yang baik atau minimal sesuai dengan standar yang berlaku sangat penting untuk mengalirkan air di badan jalan agar tidak menggenang.

3. Kondisi Tanah yang Tidak Stabil

Terkadang diabaikan bahwa perlunya melakukan pembangunan atau konstruksi perkerasan jalan pada sebuah lahan sebelum nya, juga perlu dilakukan pengecekan tanah terlebih dahulu sehingga didapatkan data tanahnya.

Pada kenyataannya, kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan data tanah, karena terkadang tidak menggambarkan karakteristik tanah yang semestinya.

Hal itu pula yang dapat menyebabkan kondisi tanah tidak stabil. Kondisi tanah yang tidak stabil seperti tanah lempung, atau mengalami pergerakan ini terutama akibat jalan yang terus menerus dilalui oleh kendaraan berat dapat menyebabkan kerusakan jalan.

4. Perencanaan Perkerasan Tidak Sesuai
Dalam merancang perkerasan jalan, tentunya memiliki standarisasi yang perlu dipenuhi berdasarkan peraturan yang berlaku dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti jenis klasifikasi jalan yang akan dibuat, perencanaan geometrik jalannya, lapisan dan data tanah yang akan dibangun, desain tulangannya (jika perkerasan beton), dan sebagainya.

Namun terkadang memang perencanaan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, sehingga membuat perencanaan, atau desain perkerasan yang dibuat tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya.

5. Kurang Perawatan atau Pemeliharaan
Kurangnya perawatan atau pemeliharaan pada perkerasan jalan sejak dini dan tepat seperti saat adanya kerusakan kecil juga dapat menyebabkan jalan berlubang, khususnya jika dibiarkan terus menerus. Hal ini dapat berujung pada mencelakai pengendara maupun pengguna jalan yang melintasinya.

Bahaya Jalan Berlubang atau Rusak
Tidak sedikit kasus yang melibatkan pengguna jalan akibat jalan berlubang. Di antara risiko kecelakaan akibat jalan berlubang. Pemerintah mesti bisa memperhatikan keselamatan masyarakatnya, salah satunya dengan memperbaiki jalanan yang rusak. (Pur)

Tinggalkan Balasan