hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat
News  

Masyarakat Adat Baduy Indonesia Minta Pemutusan Internet untuk Meminimalkan ‘Dampak Negatif’ Dunia Online

Masyarakat Adat Baduy Indonesia Minta Pemutusan Internet untuk Meminimalkan ‘Dampak Negatif’ Dunia Online

JAKARTA, GESAHKITA COM—-Sebuah komunitas Pribumi di Indonesia telah meminta pemadaman internet di wilayah mereka untuk meminimalkan “dampak negatif” dari dunia online, kata pejabat pada hari Jumat.

Orang Baduy dalam yang tertutup berpendapat menara telekomunikasi yang dibangun di dekat wilayah mereka dapat mengancam cara hidup mereka.  Kelompok tersebut telah memilih untuk tinggal di hutan dan menolak teknologi, uang, dan sekolah tradisional. Pejabat lokal mengatakan mereka akan berbicara dengan Kementerian Penerangan Indonesia untuk mencoba dan memenuhi permintaan tersebut

Suku Baduy, sebuah komunitas berpenduduk 26.000 orang di pulau Jawa provinsi Banten, membagi diri menjadi kelompok luar yang sebagian mengadopsi teknologi, dan kelompok dalam yang sakral yang menjauhi jebakan kehidupan kontemporer.

“Permintaan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meminimalisir dampak negatif smartphone bagi masyarakat kami,” tulis seorang perwakilan Baduy.

Kelompok tersebut berpendapat menara telekomunikasi yang dibangun di dekat wilayah mereka dapat mengancam cara hidup mereka dan moral anak muda yang mungkin tergoda untuk menggunakan internet.

Pejabat di Kabupaten Lebak mengatakan mereka menerima surat tersebut pada hari Senin, dan telah setuju untuk berbicara dengan Kementerian Penerangan Indonesia untuk mencoba dan memenuhi permintaan tersebut.

“Intinya kami ingin selalu mengakomodir apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat Baduy untuk menjaga tradisi dan kearifan lokalnya,” kata Budi Santoso, pejabat Lebak.

Dia mengatakan internet dibutuhkan oleh orang Baduy luar, yang telah memulai bisnis online, tetapi juga para pejabat khawatir pengunjung atau turis dapat mengakses web dan menampilkan konten kepada orang Baduy yang mereka anggap tidak pantas.

Kebebasan internet di Indonesia yang konservatif dan mayoritas Muslim adalah isu kontroversial.

Pemerintah telah melarang perjudian dan pornografi, serta mewajibkan penyedia internet untuk menyaring konten yang dianggap tidak pantas.

Terlepas dari penyensoran, situs web ilegal yang menghosting konten semacam itu merajalela.

Suku Baduy yang tertutup  dijuluki “Amish of Asia” oleh media Barat  telah memilih untuk tinggal di hutan dan menolak teknologi, uang, dan sekolah tradisional.

Mereka tinggal di tiga desa di lahan seluas 4.000 hektar yang berjarak beberapa jam perjalanan dari ibu kota, Jakarta.

Pemerintah menyatakan kawasan itu sebagai situs cagar budaya pada tahun 1990.

Indonesia adalah negara yang sangat beragam, dengan lebih dari 1.300 kelompok etnis yang tersebar di seluruh nusantara.

AFP

Tinggalkan Balasan