Puisi Seutas Tali
Oleh Arjeli Sy Jr
Dia terus menggali Puisi dalam seutas tali
Pada musim hujan Januari Biru Separuh
Abaikan saja kaca buram bila perlu buang jauh jauh
Atau mengadu pada rumput rumput berayun polos
Puisi memang tidak untuk Diarti pada seutas tali
Pada ikatan sesaat lepas pada kekang lalu berserak diujung waktu
Paruh beban Dia titipkan pada Kantung celana samping
Tersembul keluar manaruh hormat pada hitam dan putih pilihan hari
Dia kembali obrolkan puisi waktu tentang malam beranjak dewasa
Petang menembus pagi kian meronta pada siasat seutas tali bakal menjadi apa?
Puisi didendangkan, namun tidak membuat pilu pada dada dada kosong
Sebab telinga tertutup rapat pada saat seutas tali masih direka reka
Palembang, repost