hut ri ke-78, 17 agustus 2023, hari kemerdekaan, banner 17 agustus selamat tahun baru islam, tahun baru islam 2023, banner tahun baru islam selamat hari raya, idul fitri 2023, idul fitri 1444h banyuasin bangkit,gerakan bersama masyarakat

Eriana (Istri Pasien) Kecewa Dengan Pelayanan Rumah Sakit SA Kota Lubuklinggau

Eriana (Istri Pasien) Kecewa Dengan Pelayanan Rumah Sakit SA Kota Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU, GESAHKITA COM—Sehubungan dengan kecelakaan lalu lintas di daerah kecamatan muara Kelingi kabupaten musi rawas Sabtu sekitar pukul 15.30 wib Sabtu 08/07/2023, sehingga salah satu dari penumpang mobil akibat peristiwa kecelakaan tersebut bernama  Surya dilarikan oleh pihak keluarga ke rumah sakit Siti Asiyah kota Lubuklinggau untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.

Keluarga korban merasa kecewa ketika berada ruang IGD rumah sakit Siti Asiyah karena dianggap pelayanan nya kurang memuaskan, karena diduga sudah menelantarkan pasien akibat kecelakaan tersebut.

Eriana Pitri yang merupakan istri korban saat ditemui di rumah sakit AR bunda kota Lubuklinggau  membenarkan peristiwa yang menimpah suaminya (Surya) yakni korban kecelakaan akibat tabrakan mobil.

Dari pantauan awak media tampak Pak Surya (korban) yang sedang merintih kesakitan dan susah bernafas.

Menurut Eriana Pitri setelah menempuh perjalanan cukup jauh dirinya bersama suami (Surya) akhirnya tiba di rumah sakit Siti Asiyah sekitar pukul 18.30 wib, kemudian ditangani oleh perawat jaga di ruang IGD.

“Suami saya langsung ditangani oleh perawat jaga ruang IGD rumah sakit, setelah itu saya menayakan keadaan suami saya kepada salah satu petugas medis, “tutur Eriana.

Dan dijelaskan petugas, sambung dia (Eriana), bahwa suami saya tidak apa apa hanya saja masih cemas.

“Suami ibuk tidak apa-apa karena masih cemas aja kan sudah dikasih obat penahan nyeri,”ucap Eriana menirukan Petugas tersebut dalam penuturan Eriana.

Lebih lanjut dijelaskan Eriana bahwa dirinya merasa tidak tegah melihat sang suami merintih kesakitan, selain mengingat jarak jauh untuk pulang ke kampung cukup jauh berharap dibawah ke rumah sakit tersebut akan memperoleh solusi untuk suami, maka inisitif Eriana meminta suami nya (Surya) dirawat inap.

“kami ni jauh dari dusun apa kah suami saya tidak dirawat inap saja, tidak usah kalau ibu mau nginap cari aja rumah keluarga di dekat sini jawab petugas medis, “ Eriana menuturkan kepada awak media.

Mendengar jawaban itu membuat Eriana tidak kehilangan akal dalam keadaan panic sebagai naluri seorang istri.  Diatas sal sang suami masih merintih kesakitan dan susah bernafas.

Lalu  ia (Eriana) pun meminta petugas medis untuk mengecek atau memfoto rontgen dada korban.

“Kemudian petugas medis mengarahkan saya supaya membawa suami saya  ke ruangan Radiologi, “kata Eriana.

Setelah itu istri korban mendorong kursi roda suami nya menuju ruang Radiologi rumah sakit Siti Asiyah, setelah sampai di ruangan Radiologi namun malangnya bagi dia dan suami tidak ada di jumpai satu pun petugas medis yang berjaga di sana.

“Setelah menunggu berjam-jam melihat suami terus merintih kesakitan dan semakin susah bernafas saya merasa kesal dan kecewa katek (tidak ada, red) yang nak nolong kami mas, dibiarkan bae kami nunggu,“kata Eriana kepada wartawan media ini.

Diungkapkan Eriana, setelah satu jam lebih dia dan suami menunggu belum ada satupun petugas medis yang datang ke ruangan Radiologi.

Dan dengan perasaan yang kecewa dan Eriana kembali menemui petugas medis yang berjaga di ruangan IGD, untuk mempertanyakan kenapa di ruangan Radiologi tidak ada petugas medis yang berjaga.

Kata Eriana, menurut petugas di IGD, bahwa petugas medis dinas malam belum datang dan petugas medis dinas siang sudah pulang.

Dengan rasa kesal dan kecewa lalu istri korban mambawa suaminya pindah ke rumah sakit lain di kota Lubuklinggau tersebut.

“Batapa kagetnya saya mas setelah mengetahui hasil rontgen di rumah sakit AR bunda, dokter menjelaskan bahwa adanya keretakan pada tulang rusuk korban, “beber Eriana kepada awak media ini.

Eriana berharap dengan adanya kejadian ini pihak keluarga korban berharap kepada pemerintah khususnya kota Lubuklinggau, dapat menegur pihak rumah sakit Siti Asiyah.

“Supaya kejadian serupa tidak terulang kembali serta tanggap dalam melayani masyarakat yang ingin berobat.”tutupnya.

Sementara itu, Ismail yang merupakan petugas jaga ditemui di rumah sakit Siti Asiyah kota lubuklinggau saat dimintai keterangan akan penelusuran peristiwa yang menimpa Eriana Pitri dan sang suami (Surya) mengaku belum bisa memberi keterangan.

“saya kurang mengetahui dengan jelas karena saya dinas malam yang dinas siang pulang jam 21.00 wib,”ucap Ismail.

(tim/Aberi)

Tinggalkan Balasan