Indonesia akan membeli 2 lusin jet F-15 dari Boeing
JAKARTA, GESAHKITA COM—-Produsen pesawat terbang Indonesia dan Amerika Boeing telah menyetujui kesepakatan penjualan dua lusin jet tempur F-15EX seiring langkah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk memodernisasi armadanya, kata Menteri Pertahanan Jakarta pada hari Selasa dilansir Manila Times.
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada hari Senin menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berkomitmen untuk penjualan antara angkatan udara negaranya dan pejabat Boeing di fasilitas perusahaan di St. Louis, Missouri.
“Komitmen penandatanganan MoU untuk pembelian 24 Unit Pesawat Tempur F-15EX,” tulis Subianto di Instagram di bawah gambar dirinya menyaksikan penandatanganan kesepakatan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Boeing mengatakan kesepakatan itu akan “menempatkan Indonesia di puncak kemampuan dominasi udara.”
F-15EX adalah versi jet tempur paling canggih dan F-15 hanya digunakan oleh lebih dari setengah lusin negara.
Jakarta saat ini memiliki jet F-16 buatan Amerika Serikat dan jet tua Sukhoi Rusia. Tahun lalu, mereka setuju untuk membeli 42 jet tempur Rafale buatan Prancis senilai $8,1 miliar.
Penjualan F-15 terbaru yang nilainya belum diungkapkan oleh kedua belah pihak masih harus mendapat persetujuan pemerintah AS.
Hal ini terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengunjungi ibu kota Indonesia pada bulan November lalu untuk merundingkan kesepakatan tersebut.
Austin mengatakan dia berharap Indonesia akan melanjutkan penjualan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu akan meningkatkan interoperabilitas dengan pasukan Amerika dan melengkapi kontingen jet F-16 Jakarta.
Tahun lalu, ribuan tentara Indonesia dan AS mengadakan latihan militer gabungan ketika Washington dan sekutunya menyatakan keprihatinan yang semakin besar mengenai meningkatnya keagresifan Tiongkok di Pasifik.
Latihan di Indonesia, yang dikenal sebagai “Perisai Super Garuda”, terjadi setelah Beijing melancarkan latihan perang yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan, yang diklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya.
Setidaknya 4.000 tentara Amerika dan Indonesia bergabung dalam latihan dua minggu oleh pasukan dari Australia dan Singapura, serta Jepang, yang berpartisipasi dalam latihan untuk pertama kalinya.
Washington mengatakan latihan itu tidak ditujukan pada negara tertentu.