PRABUMULIH,GESAHKITA.COM – Indonesia atau dengan nama resminya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan adalah negara kepulauan di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada diantara darata benua Asia dan Oseania
Indonesia merupakan negara terluas ke-14 sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah sebesar 1.904.569 km²,serta negara dengan pulau terbanyak ke-6 di dunia, dengan jumlah 17.504 pulau.
Dengan luasan begitu besar serta letak geografis pastinya Indonesia memiliki keberagaman yang sangat kaya, mulai dari Ras,Suku,Agama bahkan kebudayaan.
Untuk saat ini Indonesia memiliki 6 agama resmi yang diakui oleh negara, sedangkan untuk suku yang ada menurut data Badan pusat statistik Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau Suku bangsa, lebih tepatnya, Indonesia memiliki 1.340 Suku .
Dari keaneka ragaman suku dan ras inilah,Indonesia dikenal sebagai salah satu yang kaya akan kebudayaan dan kesenian yang berbeda – beda, salah satunya kuda lumping.
Kuda lumping juga disebut Jaran kepang atau Jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Di dalam tarian ini menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda.
Namun sayangnya kesenian Kuda Lumping mulai ditinggal masyarakat terutama oleh para generasi muda yang lebih memilih teknologi dibandingkan melestarikan kesenian ataupun kebudayaan asli Indonesia.
Melihat keadaan seperti ini tentunya mengundang keprihatinan banyak pihak, salah satunya Hj Riska Jamila,SE,MM Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD kota Prabumulih dari Partai Gerindra nomor urut 3 Daerah Pemilihan (Dapil) Prabumulih Timur.
” Tentu saja, terlahir sebagai orang Indonesia itu merupakan suatu anugerah besar dari Allah subhanallah wa’talla, karena berada di suatu bangsa yang penuh keberagaman, dan pastinya tidak dimiliki oleh bangsa lain”, kata Hj Riska Jamila, saat melakukan sosialisasi dihadapan masyarakat di Jalan Tampi Rawas Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur, Sabtu (13/01/2023)
Dilanjutkannya, Banyak warga negara lain berbondong datang ke Indonesia hanya untuk menikmati keberagaman budaya dimiliki kita, salah satunya adalah Kuda Lumping.
Dalam kesempatan ini Riska juga mengungkapkan ke khawatirannya meski bangsa lain berbondong datang ke Indonesia hanya untuk menikmati ataupun mempelajari kebudayaan yang ada, justru berbanding terbalik dengan generasi Indonesia sendiri.
” Pastilah sebagai warga Indonesia merasa bangga, dikarenakan bangsa lain berbondong datang ke Indonesia hanya untuk menikmati ataupun mempelajari keberagaman budaya yang kita miliki, justru hal ini berbanding terbalik dengan generasi Indonesia di mana lebih melupakan kebudayaan asli dan memilih mengikuti arus globalisasi serta digitalisasi”, ujarnya
Riska kembali mencontohkan banyak pemain kesenian kuda lumping (Jaranan) berusia tua, dan sedikit sekali anak muda yang ikut serta melestarikan kesenian ini.
” Kita ambil contoh banyak kebudayaan yang terancam punah tanpa adanya penerus, yaitu kesenian kuda lumping ini karena dari kenyataan yang ada banyak pelaku ataupun seniman kuda lumping yang sudah berusia tua dan terlihat sangat dikit sekali generasi muda yang ikut berperan melestarikan kebudayaan asli Indonesia “, urainya
Melihat kenyataan yang ada, Riska berjanji jika nanti dirinya terpilih menjadi perwakilan rakyat, akan mendorong regulasi tentang pelestarian kebudayaan agar kedepannya bangsa Indonesia tidak kehilangan jati dirinya.
” Insyaallah, jika nanti mendapat amanah dari rakyat dan duduk di DPRD kota Prabumulih, tentunya kami akan semaksimal mungkin mendorong regulasi – regulasi yang berhubungan dengan pelestarian kebudayaan asli Indonesia agar di masa depan bangsa ini tidak kehilangan jati dirinya”, tandas Hj Riska Jamila, SE,MM Caleg DPRD kota Prabumulih dari partai Gerindra nomor urut 3 Daerah Pemilihan (Dapil) Prabumulih Timur (Irfan)
