PALEMBANG,GESAHKITA.COM-Buzzer adalah istilah yang semakin dikenal sejak media sosial marak digunakan. Mereka berperan penting dalam penggalangan opini di dunia maya dan menjalankan fungsi pemasaran untuk menjual produk, baik itu barang atau ide politik. Strategi pemasaran yang diterapkan para buzzer umumnya terbagi menjadi dua: kampanye negatif dan positif. Namun, istilah buzzer di media sosial sering diidentikkan dengan kampanye negatif, sehingga memiliki konotasi negatif.(3/07/2024)
Studi ini bertujuan untuk menggambarkan fungsi ganda para buzzer politik melalui media sosial dalam Pilkada dan Pemilu di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa media sosial adalah media yang paling efektif digunakan oleh buzzer politik. Profesi sebagai buzzer di media sosial dianggap menjanjikan karena penghasilannya yang tinggi.
Namun, keberadaan buzzer dalam Pilkada dan Pemilu sering dipandang negatif karena mereka tidak hanya memperkenalkan branding pasangan calon, tetapi juga berperan dalam penyebaran kampanye hitam terhadap calon pasangan lainnya. Fenomena ini mengakibatkan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, fitnah, dan kampanye negatif lainnya tumbuh subur di media sosial.
Masalah ini diperparah karena belum adanya aturan khusus yang mengatur cara kerja buzzer politik dan mengatasi kampanye negatif. Sebagian besar buzzer memiliki akun anonim yang merahasiakan identitas mereka, sehingga sulit bagi aparat penegak hukum untuk melacak dan menangani mereka.
ANDRE
