hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo

Misi angkatan udara Prancis singgah di Indonesia untuk meningkatkan hubungan keamanan

Misi angkatan udara Prancis singgah di Indonesia untuk meningkatkan hubungan keamanan

JAKARTA, GESAHKITA COM—Angkatan Udara Prancis singgah di ibu kota Indonesia pada hari Rabu, bagian dari kunjungan ke Asia Tenggara yang dimaksudkan untuk menunjukkan komitmen Prancis terhadap keamanan di kawasan Indo-Pasifik di tengah meningkatnya aktivitas maritim China di sana.

Misi Prancis, bernama Pegase, mengunjungi pangkalan angkatan udara Halim Perdanakusuma di Jakarta dalam perjalanan selama seminggu yang juga mencakup persinggahan di sejumlah negara termasuk Malaysia dan Singapura. Misi tersebut memamerkan dua jet tempur Rafale, satu pesawat angkut tanker, dan satu pesawat angkut militer Airbus A400M.

Misi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kerja sama militer antara Prancis dan Indonesia, Brigjen Guillaume Thomas, Kepala misi Pagase 2024, mengatakan pada konferensi pers setelah menunjukkan pesawat tersebut kepada wartawan.

“Kami ingin menegaskan posisi kami sebagai kekuatan regional yang proaktif di Indo-Pasifik sepenuhnya, yang berdedikasi pada keamanan kawasan dan mempertahankan kebebasan navigasi bila diperlukan,” kata Thomas.

Ia mengatakan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron “akan melakukan pertemuan bilateral yang telah lama ditunggu-tunggu di Paris minggu ini untuk lebih memperkuat hubungan kita, secara diplomatik dan militer.”

Kedutaan Besar Prancis di Jakarta mengatakan dalam sebuah pernyataan menjelang persinggahan 20-27 Juli bahwa misi tersebut “menunjukkan komitmen Prancis terhadap kawasan Indo-Pasifik dan hubungan dekatnya dengan negara mitra di kawasan tersebut.”

Indonesia telah memulai upaya untuk meningkatkan dan memodernisasi persenjataannya serta memperkuat industri pertahanan dalam negeri.

Negara ini telah menyelesaikan pesanan untuk 42 jet tempur Rafale Prancis pada bulan Januari, dan pengiriman pertama diharapkan pada awal tahun 2026, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen Edwin Adrian Sumantha dalam sebuah pernyataan.

Prabowo Subianto, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, telah berkelana di seluruh dunia sejak dilantik pada tahun 2019, bepergian ke China, Prancis, Rusia, Turki, dan Amerika Serikat dalam upaya untuk memperoleh sistem persenjataan militer baru serta kemampuan pengawasan dan pertahanan teritorial.

Angkatan Udara Indonesia saat ini mengoperasikan campuran jet tempur buatan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan Inggris. Namun, beberapa dari pesawat tersebut telah mencapai atau akan segera mencapai akhir masa pakainya, dan perlu diganti atau ditingkatkan, kata Sumantha.

Pembelian jet Prancis itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu, terutama di Laut Cina Selatan, tempat Cina menegaskan klaimnya yang luas atas perairan yang disengketakan itu. Indonesia bukanlah negara penggugat di Laut Cina Selatan, tetapi telah berselisih dengan Cina atas hak penangkapan ikan di sekitar Kepulauan Natuna, yang berada dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia tetapi di perairan yang juga diklaim oleh Cina.

Laut Cina Selatan merupakan lokasi jalur pelayaran penting, stok ikan yang melimpah, dan sumber daya mineral bawah laut. Cina dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara belum membuat banyak kemajuan dalam menyelesaikan tata tertib guna menghindari konflik di wilayah tersebut.

Tahun lalu, Indonesia menandatangani kontrak pembelian 13 radar Thales Ground Control Interception dari Prancis. Lima di antaranya diharapkan akan dipasang di ibu kota baru negara ini, Nusantara.