Berita hari ini, Situs terpercaya dan terupdate yang menyajikan informasi kabar harian terbaru dan terkini indonesia.
Indeks
hut ri hut ri selamat menunaikan ibadah puasa grand fondo

Upaya Pelestarian Ikan Toman di Pedamaran: Universitas Sriwijaya Gandeng Masyarakat untuk Budidaya Berkelanjutan

Upaya Pelestarian Ikan Toman di Pedamaran: Universitas Sriwijaya Gandeng Masyarakat untuk Budidaya Berkelanjutan

PALEMBANG, GESAHKITA COM—-Ikan toman (Channa micropeltes), spesies endemik Sungai Babatan yang dulu melimpah di Kecamatan Pedamaran, Ogan Komering Ilir (OKI), kini terancam punah. Rusaknya habitat alami dan pencemaran limbah dari perkebunan sawit menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini. Untuk menghadapi kondisi tersebut, dosen Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr. Agustina Bidarti, bersama Dr. Laila Husin dan Dr. Dedi Irwanto, menginisiasi program pengabdian masyarakat di Desa Menang Raya, Pedamaran, sebagai upaya menyelamatkan ikan toman dari kepunahan.

Kolaborasi dengan Masyarakat dan Mahasiswa

Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Unsri ini melibatkan 48 mahasiswa Program Studi Agribisnis dalam bentuk Perkuliahan Pedesaan yang berlangsung pada 7-8 September 2024. Mahasiswa meninjau lokasi Sungai Babatan dan rawa lebak lebung yang dulu menjadi habitat alami ikan toman. Tujuan utama kegiatan ini adalah menggali potensi perikanan di wilayah tersebut dan merancang model budidaya ikan toman yang berkelanjutan.

“Kami melihat potensi besar ikan toman di Pedamaran, namun kondisinya sekarang memprihatinkan karena populasinya menurun drastis akibat kerusakan habitat dan pencemaran air,” ujar Dr. Agustina Bidarti, ketua tim pengabdian. Limbah dari perkebunan sawit yang mengelilingi sungai dan rawa di Pedamaran memperparah kerusakan lingkungan, sehingga ikan toman semakin sulit ditemukan.

Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian bersama mahasiswa memperkenalkan metode budidaya ikan toman di kolam beton sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Model ini dinilai efektif untuk melestarikan ikan toman sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.

Budidaya Ikan Toman sebagai Sumber Ekonomi Baru

Menurut Dr. Agustina, ikan toman tidak hanya memiliki nilai ekologis yang tinggi, tetapi juga potensi ekonomi yang besar. Hasil penelitian mahasiswa Agribisnis Unsri menunjukkan bahwa budidaya ikan toman di kolam beton dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat. Dengan model ini, ikan toman dapat dibudidayakan dalam jumlah besar, sekaligus mengurangi tekanan terhadap populasi liar di sungai dan rawa.

“Kami memulai program ini dengan membuat kolam beton percontohan di Desa Menang Raya, yang mampu menampung 200-300 ekor ikan toman,” jelas Dr. Agustina. Kolam percontohan ini dikelola oleh kelompok tani “Toman Kito” yang dipimpin oleh Taketom Kipik. Taketom mengungkapkan kegembiraannya atas dukungan Unsri dalam membantu masyarakat Pedamaran membudidayakan ikan toman. Menurutnya, ikan toman sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama untuk keperluan acara adat dan upacara sedekah.

“Hampir setiap sedekah di dusun kami membutuhkan ikan toman untuk masakan gulai. Tanpa ikan toman, rasanya sedekah kurang lengkap,” ujar Taketom Kipik. Namun, populasi ikan toman yang terus berkurang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan ikan ini dari alam.

Potensi Perikanan di Kecamatan Pedamaran

Selain ikan toman, mahasiswa juga meninjau potensi perikanan lainnya di Kecamatan Pedamaran, yang merupakan daerah perikanan terbesar kedua setelah Kecamatan Pampangan di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dengan wilayah yang terdiri dari 75% rawa dan perairan, Pedamaran memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor perikanan. Selain budidaya ikan toman, potensi hilir dari sektor ini juga besar, termasuk pengolahan ikan menjadi produk seperti pempek, kelempang, dan kerupuk yang banyak diproduksi di Desa Cinta Jaya.

Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini tidak hanya mendapat pengalaman lapangan, tetapi juga diharapkan dapat menggali potensi perikanan sebagai bahan skripsi mereka. Menurut Mauly Cantika, salah satu mahasiswa peserta program, Pedamaran merupakan wilayah yang sangat menarik untuk dikaji karena perikanan menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat setempat.

Melalui program pengabdian masyarakat ini, Universitas Sriwijaya berharap dapat membantu melestarikan ikan toman sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pedamaran melalui budidaya ikan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di wilayah lain yang menghadapi masalah serupa.

Taketom Kipik dan kelompok tani “Toman Kito” berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan diperluas agar ikan toman dapat terus dilestarikan di Pedamaran, baik sebagai bagian penting dari ekosistem maupun sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat setempat.